Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Bilang Petunjuk "Pak Lurah" Jadi Dasar Prabowo Tentukan Cawapres

Kompas.com - 13/10/2023, 09:24 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan,Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menetapkan cawapres berdasarkan petunjuk dari "Pak Lurah".

Sebab, nama-nama kandidat cawapres yang masuk ke Prabowo semua dikonsultasikan ke sosok "Pak Lurah" tersebut.

Yusril memang tidak secara gamblang menyebut siapa sosok "Pak Lurah" ini. Akan tetapi, pada Agustus 2023 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan bahwa dirinya merasa disebut-sebut sebagai "Pak Lurah".

"Pernah satu kali Beliau mengatakan nanti sejumlah nama itu akan Beliau konsultasikan dengan Pak Lurah. Dan nanti apa petunjuk Pak Lurah, sehingga itu akan menjadi dasar bagi Beliau untuk memutuskan siapa pasangan cawapres yang akan dipilih oleh Beliau," ujar Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Pak Lurah Bukan Jokowi

Yusril menyampaikan, di Koalisi Indonesia Maju, ada beberapa kandidat cawapres yang diajukan oleh sejumlah partai.

Mereka di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Pak Prabowo mengatakan kepada saya begini, 'Biar saja, Pak Yusril. Ini kan bagus kalau misalkan Golkar ngajukan, PAN ngajukan, PBB ngajukan, Gelora ngajukan. Nanti nama-nama ini saya bawa ke Pak Lurah, Pak Lurah mana nih yang kira-kira menurut Bapak saya putuskan?'" kata dia.

"Jadi sebenarnya kalau ngotot-ngototan (cawapres) bisa terjadi, bisa juga tidak sih," ucap Yusril.

Juru Bicara Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan, Ketua Umumnya, Prabowo Subianto kerap berdiskusi dan berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya soal politik.

Baca juga: Kaesang: Pesan Pak Lurah Saya yang Ada di Jakarta, Ojo Kesusu

Bagi Gerindra, upaya Prabowo itu dianggap wajar lantaran Jokowi terbukti bagaikan seorang maestro kontestasi pemilihan.

Kepala Negara itu dianggap kerap memenangkan pilkada maupun Pemilu.

"Sebagai partai pendukung Pak Jokowi, tentu Pak Prabowo sering berdiskusi, berkonsultasi dengan Pak Jokowi. Kenapa Pak Prabowo berdiskusi dan berkonsultasi ke Pak Jokowi? Karena memang Pak Jokowi terbukti seorang maestro," kata Andre dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Jumat (18/8/2023).

"Menang pilkada wali kota dua kali, pilkada gubernur sekali, pilpres bahkan dua kali mengalahkan Pak Prabowo," ucap dia.

Andre menilai wajar Prabowo berdiskusi dan berkonsultasi dengan Jokowi.

Hal ini karena Jokowi dianggap sebagai sosok yang "hebat dan canggih" dalam kontestasi. "Pak Prabowo wajar dong berkonsultasi, belajar banyak dengan Pak Jokowi," ujar dia.


Lebih jauh, Andre mengatakan, bahwa sebagai bakal capres, Prabowo akan melanjutkan pemerintahan Jokowi.

Kendati begitu, Andre menepis kabar adanya peran serta Jokowi untuk Prabowo dalam Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com