JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkelakar mengenai penentuan sosok bakal calon presiden (capres).
Dia mengaku lebih pantas menjadi calon presiden dibandingkan Anies Baswedan, jika dilihat dari segi usia dan partai. Hal ini diungkapkan Cak Imin saat mengunjungi aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (11/10/2023).
"Usia Mas Anies itu lebih muda dari saya. Harusnya saya yang jadi capres. Kedua, saya punya partai, Mas Anies enggak punya partai," kata Cak Imin disambut tawa aktivis di UGM, Yogyakarta, Rabu.
Baca juga: Soal Potensi Prabowo-Gibran, Cak Imin: Kita Siap Lawan Siapa Pun
Kendati begitu, Cak Imin mengungkapkan, penentuan sosok capres tidak hanya bergantung pada kedua hal tersebut.
Dia mengaku sepakat ditunjuk sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan karena ingin yang terbaik bagi bangsa.
"Tapi karena kita sepakat mana yang terbaik. Jadi saya ingat dulu waktu jadi zaman aktivis, sudahlah perbedaan itu biasa yang penting musuhnya satu. Turunkan Orde Baru, melahirkan demokrasi dan reformasi. Musuh kita hari ini satu, stagnasi dan kemandekan tidak berdaya," beber Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin membeberkan rencananya bersama Anies Baswedan dalam melakukan perubahan dan perbaikan.
Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Bacawapres di Jatim, Erick Thohir Ungguli Mahfud dan Cak Imin
Ia pun mengaku sempat mendeklarasikan dirinya dengan Anies di depan para kiai di Jawa Timur bahwa pasangan Amin merupakan pasangan dwitunggal yang akan menata bangsa.
"Dwitunggal itu penting. Awalnya saya tidak terlalu menggunakan koalisi perubahan itu sebagai tema, awalnya saya mengedepankan aspek-aspek pemikiran Mas Anies, pemikiran kita untuk jalan tanpa slogan," tutur Cak Imin.
"Tapi saya bertemu berbagai lapisan masyarakat, saya menangkap ada sesuatu yang bisa dilakukan lebih cepat, lebih baik. Tidak minimalis, salah satunya adalah kita bicara ketahanan pangan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Cak Imin menemui para aktivis di UGM usai melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darut Tauhid di Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).
Kedatangannya didampingi oleh Presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Syaikhu yang tiba lebih dulu di pesantren. Keduanya berkunjung untuk menemui pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Muhammad Thoifur Mawardi.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Cak Imin tiba di pondok pesantren sekitar pukul 08.15 WIB. Ia lalu disambut oleh Muhammad Thoifur Mawardi.
Keduanya bertemu dengan Ahmad Syaikhu yang sudah berada di dalam rumah. Kemudian, mereka bersama sejumlah pengurus mengobrol dan menyantap makanan yang telah disiapkan.
Baca juga: Cak Imin: Saya Sibuk Keliling ke Kiai dan Pesantren, Jelaskan Mas Anies Bukan Radikal
Cak imin menyampaikan, ia banyak mendapat pesan dari Kiai Thoifur.
"Nasihat yang pertama jangan menjelek-jelekkan orang lain, nasihat yang kedua salinglah memuja satu dengan yang lain. Nasihat yang ketiga istiqomah," kata Cak Imin di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.