Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sebut Harga Beras Masih Tinggi, Jagung dan Gula Naik

Kompas.com - 09/10/2023, 19:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga beras di sejumlah tempat masih tinggi.

Meski begitu, Zulkifli menyebutkan, kenaikan harga beras tidak kembali terjadi.

"Memang yang dekat-dekat seperti di Jakarta dan Jawa Barat sudah turun (harganya). Tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi enggak naik lagi. Gitu," ujar Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Adapun pada Senin sore, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) yang khusus membahas perkembangan harga pangan.

Baca juga: Jokowi Klaim Harga Beras Indonesia Masih Lebih Murah dari Brunei hingga Singapura

Selain Zulkifli, ratas tersebut juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Kepala Bulog Budi Waseso dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Zulkifli menyebutkan, ratas membahas soal ketersediaan beras.

"Beras lebih dari cukup stok banyak jadi jangan khawatir. Stok cukup dari pusat provinsi dan kabupaten. Jadi digelontorkan," katanya.


"Tadi diputuskan kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan baru diimpor," jelas Zulkifli.

Dia melanjutkan, ratas juga membahas soal harga jagung yang berangsur-angsur naik.

Kondisi itu dirasakan oleh para peternak. Sehingga ratas memutuskan untuk menambah kuota impor jagung.

"Ditambah untuk impor jagung industri, ditambah 250 ribu ton tadi yak, untuk peternakan bukan konsumsi ya untuk industri pakan ternak," tegas Zulkifli.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada gula pasir. Menurut Zulkifli, hal itu disebabkan perilaku importir yang baru mengimpor gula sebanyak 30 persen saja.

Baca juga: Harga Beras di Banyumas Masih Tinggi, Capai Rp 14.000 Per Kg

Zulkifli menjelaskan, untuk mengimpor harus ada rekomendasi dari industri.

"Baru terealisasi kami cek lebih kurang 30 persen. Kenapa? Karena harga gula ditentukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) lebih rendah daripada mereka beli. Kan Rp 12.500, belinya Rp 13.000," jelasnya.

"Maka dia tadi langsung impor tapi nunggu, barangkali harganya bisa turun. Kalau belum turun maka harus impor. Jalan keluarnya gimana? Jalan keluarnya akan dipelajari Bapanas untuk disesuaikan. Satu dua hari akan ada penyesuaian-penyesuaian," tambah Zulkifli. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com