JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh baru-baru ini mengklarifikasi pernyataannya beberapa tahun lalu yang menyebut bakal membubarkan Nasdem jika ada kader yang korupsi.
Pernyataan tersebut Surya sampaikan 8 tahun silam, tepatnya 3 Juni 2015. Ketika itu, Surya berbicara dalam acara pembekalan calon legislatif (caleg) Partai Nasdem.
Dia bilang, tidak akan cuci tangan jika ada kader yang tersangkut kasus pidana. Namun, Surya menyebut bahwa partainya tak akan cawe-cawe terlalu dalam jika kadernya terjerat kasus korupsi.
Baca juga: Kata Mentan Syahrul Yasin Limpo soal Dugaan Menghilang Usai Rumah Digeledah KPK
Surya pun menyatakan akan mengevaluasi keberadaan Nasdem seandainya ada kader yang terlibat korupsi. Jika situasinya demikian, kata Surya, Nasdem tak layak dipertahankan.
“Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” katanya di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (3/6/2015), dikutip dari Tribunnews.com.
Namun, belakangan, Surya mengoreksi pernyataannya. Bos Media Group tersebut bilang, pernyataannya kala itu salah dan maknanya berbeda.
Ini Surya sampaikan dalam konferensi pers menanggapi isu kasus korupsi yang menjerat kader Nasdem sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
“Enggak demikian meaning-nya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (5/101/023).
“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu,” ujarnya.
Baca juga: Saat Mentan Syahrul Yasin Limpo 3 Kali Diperiksa Polda Metro soal Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK
Dalam pernyataan yang diucapkan medio 2015 itu, Surya mengaku sebenarnya hendak menegaskan semangat antikorupsi yang diusung Nasdem. Bahwa Surya ingin kader Nasdem tak melakukan tindakan koruptif.
“Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” ujarnya.
Namun demikian, kata Surya, tak ada yang bisa menjamin kader partai tak akan melakukan perbuatan tercela. Apalagi jika kader tersebut sebenarnya merupakan penyusup.
Oleh karenanya, Surya mengoreksi pernyataannya. Bahwa dia tidak akan membubarkan Nasdem karena ada satu atau dua kader yang melakukan korupsi.
“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” kata Surya.
“Jadi intinya saya mengoreksi, bukan itu sesungguhnya,” tuturnya.