Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Syahrul Diduga Terjerat Korupsi Saat Kunker di Luar Negeri, Surya Paloh: Mengusik Hati Saya

Kompas.com - 05/10/2023, 20:30 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku gundah ketika kader partainya, Syahrul Yasin Limpo yang menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) diduga terjerat kasus korupsi padahal tengah menjalani kunjungan kerja ke luar negeri.

Ia merasa, tidak semestinya perkara itu diusut ketika Syahrul Yasin Limpo mewakili pemerintah menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).

“Dia (Syahrul) mengalami suatu peristiwa yang saya bisa pahami bagaimana terhinanya dirinya, kecewa, sedih,” kata Surya Paloh dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

“Tidak ada seakan-akan hari esok untuk menunggu. Ini hal yang sangat mengusik hati saya,” ujarnya lagi.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Mengaku Belum Dapat Panggilan dari KPK

Meski begitu, Surya Paloh menekankan bahwa pihaknya bakal mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut perkara dugaan korupsi tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta Syahrul Yasin Limpo menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.

“Agar apa, sekali lagi, memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya, agar dia penuh konsentrasi,” kata Paloh.

Terakhir, ia meminta agar semua pihak tidak menghakimin tetapi menunggu proses yang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya ingin semuanya tetap berikan ruang pada presumption of innocance atau azas praduga tak bersalah,” ujar Paloh.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Akan Temui Jokowi pada Jumat Besok

Diketahui, Syahrul Yasin Limpo telah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada Kamis petang.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkapkan, ia sempat memberikan tawaran pada Syahrul apakah ingin bertemu dengan Jokowi hari ini.

Namun, karena berbagai kesibukan, Syahrul menolak tawaran Pratikno dan meminta waktu Jokowi besok, Jumat (6/10/2023).

Sementara itu, dugaan kasus korupsi di Kementan saat ini tengah diusut oleh KPK.

Meski telah melakukan penggeledahan ke rumah dinas Syahrul, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait status hukum politikus Nasdem itu.

Pernyataan justru datang dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka.

Baca juga: Mentan Syahrul Mengundurkan Diri, Istana Sebut Segera Ada Reshuffle

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com