Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Polusi Udara, Menteri LHK Ungkap Ada 11 Industri Kena Sanksi

Kompas.com - 30/09/2023, 09:44 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan pihaknya sudah memberikan sanksi terhadap 11 industri terkait polusi udara di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Siti dalam siaran yang diunggah dalam YouTube Sekretariat Kabinet RI pada Jumat (29/9/202023) yang berjudul “Siti Nurbaya Beberkan Masalah Polusi Udara”.

Siti menyebut, sanksi itu diberikan oleh Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Secara total, sudah ada 45 industri juga yang diperiksa.

“45 yang diperiksa, mungkin sudah 11 kena sanksi,” kata Siti dalam paparannya seperti dikutip pada Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang Water Mist Generator

Namun, ia tidak merincikan jenis sanksi serta lokasi dari industri yang dimaksudkannya itu.

Menurut dia, pihaknya masih akan memeriksa sejumlah industri lainnya dalam rangka mewujudkan udara yang bersih.

“Dan masih akan terus-terusan diperiksa. Paling enggak targetnya kalau enggak salah 160an deh yang perlu dicek satu-satu, supaya bersih,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Siti juga menyampaikan sejumlah langkah antisipasi yang perlu dilakukan bersama guna mewujudkan polusi yang rendah di Tanah Air, khususnya daerah perkotaan.

Dia turut mengingatkan agar kawasan masyarakat industri tidak boleh membuang polusi udara secara sembarangan.

“Harus pasang cerobong-cerobong asap atau scruber, jangan sembarangan,” tegasnya.

Baca juga: Batuk, Megawati Mengaku Alergi Debu akibat Polusi

Kemudian, ia juga menyorot, dari informasi yang diperolehnya bahwa sejak tahun 2017 sudah tidak ada lagi PLTU baru di wilayah Pulau Jawa.

Sebab, sempat ada isu bahwa penyebab tingginya kadar polusi udara di Kawasan Jabodetabek belakangan ini karena PLTU yang ada di Suralaya, Banten.

“Jadi oke lah sekarang kita lihat PLTU, kemarin kan yang diramai-ramaikan katanya karena PLTU di Suralaya ya, waktu saya tanya ke Dirut PLN, menurut Dirut PLN sudah ganti gas,” ungkapnya.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa penggunaan PLTU dan batu bara juga harus semakin dikurangi.

“Jadi itu juga aspek jangka panjang itu PLTU, Batu Bara itu sesuai dengan agenda perubahan iklim kita kan memang harus semakin dikurangi,” katanya.

Baca juga: Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com