Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Isi Pertemuan dengan CEO TikTok, Luhut: Jangan Dagang di Medsos

Kompas.com - 29/09/2023, 18:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan isi pertemuannya dengan CEO TikTok Sou Zi Chew baru-baru ini.

Menurut Luhut, dalam pertemuan itu dia dan CEO TikTok membicarakan soal batasan antara media sosial dan perdagangan di platform media sosial asal China tersebut.

"Ya kita pisahkan kemarin (media sosial dan kegiatan perdagangan), jadi jangan dagang di medsos, begitu saja. Enggak ada (pembahasan) yang lain-lain," ujar Luhut usai menghadiri acara peluncuran dan bincang buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Dilarang Berjualan di RI, TikTok Dinilai Dapat Pukulan Besar

Saat ditanya lebih lanjut apakah kemudian TikTok mengajukan sebuah perusahaan tersendiri untuk berdagang, Luhut membenarkan.

"Iya sudah," kata dia.

Selain itu, Luhut memberi penjelasan kepada CEO TikTok agar platform itu berada dalam satu lapangan yang sama dengan platform media sosial lainnya.

Dengan begitu, kata dia, ke depannya tidak ada perbedaan kebijakan dari pemerintah terhadap masing-masing platform media sosial.

Meski begitu, Luhut menyatakan belum membahas investasi dalam pertemuan terkininya dengan CEO Sou Zi Chew.

"Belum-belum. Tapi saya sudah bilang ya harus apa, main dalam satu level playing field yang sama. Jadi jangan ada yang lain boleh. Sekarang algoritma itu teknologi itu sangat berpengaruh terhadap nanti apa, dalam di TikTok ini dengan BukaLapak, BliBli dan sebagainya itu. Kita enggak mau nanti jadi, terjadi perbedaan treatment," papar Luhut.

Baca juga: Mendag Zulhas Minta TikTok Shop Segera Ikuti Aturan

Namun, Luhut menegaskan bahwa investasi TikTok di Indonesia harus terealisasi.

Sebab, Indonesia memiliki pasar yang bagus.

"Yaa harus jadilah, Indonesia kan market yang bagus. Kita tidak membikin aturan yang berbeda dengan negara-negara lain kok," kata dia.

Adapun pertemuan Luhut dengan CEO TikTok disebut terjadi pada Rabu (27/9/2023).

Sebelumnya Luhut menegaskan, pemerintah tidak pernah melarang bisnis TikTok di Indonesa.

Hanya saja, TikTok diminta untuk memisahkan fungsi antara media sosial dengan perdagangan yang saat ini dilakukan melalui fitur TikTok Shop.

"Kita tidak pernah melarang TikTok. Jadi yang kita larang adalah jangan dicampuradukan perdagangan dengan media sosial," ujar Luhut saat perayaan ulang tahunnya ke-76 di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com