Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelompok Orang Mengatasnamakan Projo Dukung Ganjar pada Pilpres 2024

Kompas.com - 28/09/2023, 15:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang mengatasnamakan relawan Pro Jokowi (Projo) mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Deklarasi itu dilakukan di Depok, Jawa Barat, Rabu (27/9/2023). Atas deklarasi ini, mereka memperkenalkan diri sebagai kelompok relawan Projo Ganjar.

Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, menyebutkan, suara relawan Jokowi ini sejatinya bulat mendukung Ganjar.

Ia heran jika ada pihak yang mengeklaim sebagai Projo dan mendeklarasikan dukungan bukan kepada Ganjar.

Baca juga: Projo Bilang Dukung Bacapres Insial P, Jokowi Singgung Kedaulatan di Tangan Rakyat

"Suara Projo bulat ke Ganjar. Jadi, misalnya ada orang yang mengatakan bahwa Projo mau ke calon P, itu urusan dia. Entah dari mana, Projo mana yang dibuat yang pasti inilah Projo," kata Haposan dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).

Ia mengeklaim sebagai sukarelawan asli DPP Projo, yang kemudian membentuk Projo Ganjar. Relawan ini, disebutnya, merupakan pengurus awal DPP Projo, yang kemudian dipecat oleh pimpinan organisasi relawan itu, Budi Arie Setiadi.

"Ini semuanya pernah menjadi pengurus Projo yamg masih aktif menurut SK, tetapi dibersihkan oleh Budi Arie karena tak setuju dengan keinginan Budi Arie," ungkap Haposan.

Baca juga: Menakar Capres Inisial P yang Bakal Didukung Projo

Haposan menerangkan, pemecatan itu dilakukan setelah sukarelawan dari Projo menyatakan dukungan kepada Ganjar sebagai bakal capres 2024.

"Orang-orang yang berpihak kepada Ganjar, dia (Budi Arie) bersihkan, sehingga dia butuh orang-orang yang dapat, ya, ketemu seperti di Jawa Barat kemarin, dia (Budi Arie) membuat pengurus baru," ucap dia.

Saat ditanya soal Projo di bawah pimpinan Budi Arie Setiadi, Haposan menyatakan, pihaknya tidak mau memusingkan kelompok tersebut.

"Projo yang dipimpin Budi Arie? Kami enggak tahu Projo yang dipimpin Budi Arie, apakah masih ada atau tidak, kami enggak tahu," sebut Haposan.

"Ya, itu urusan Budi Arie dia mau ke mana, itu urusannya Budi Arie, kami hanya mau berjuang untuk memenangkan Ganjar. Ya, kami enggak tahu Projo Budi Arie mau dibawa ke mana, kami enggak tahu," sambungnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pilpres Projo, Panel Barus, tak mempersoalkan bila ada pihak yang memberikan dukungan kepada Ganjar. 

Baca juga: Projo Klaim Keputusan soal Capres 2024 Sejalan dengan Jokowi

"Catat yang benar ya, kalau orang mendeklarasikan Ganjar atau capres tertentu, itu hak setiap warga negara," ucap Panel saat dihubungi Kompas.com.

Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa Projo adalah nama sebuah organisasi. Hingga kini, Projo belum memutuskan untuk mendukung salah satu bakal capres pada Pilpres 2024.

Meskipun demikian, Projo telah mengindikasikan akan mendukung bacapres dengan inisial nama "P".

Panel pun menyebut bahwa pihak yang mengaku Projo dan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar di Depok sebagai Projo palsu.

Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Projo, Panel Barus di DPP Projo, Jakarta, Senin (25/9/2023).KOMPAS.com/Rahel Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Projo, Panel Barus di DPP Projo, Jakarta, Senin (25/9/2023).

"Ketika dia menggunakan nama Projo, karena Projo ini adalah nama organisasi. Saya perlu menegaskan bahwa Projo yang diaku-aku itu adalah Projo palsu," ujarnya.

"Karena semua yang ada di situ bukan kader Projo. Saya Bendahara Umum DPP Projo, Ketua Bapilpres Projo. Kantor Projo juga semua tahu ada di mana," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com