Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyusunan TPN Ganjar Presiden Selesai, Bakal Dibentuk hingga ke Daerah

Kompas.com - 28/09/2023, 08:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik pengusung Ganjar Pranowo telah merampungkan penyusunan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di tingkat nasionl, yang kini berubah nama menjadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).

Finalisasi itu dilakukan saat rapat mingguan ketum parpol pengusung Ganjar di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023). Selain diikuti para ketum parpol, rapat tersebut juga diikuti oleh TPN GP.

Ketua TPN GP Arsjad Rasjid mengatakan, struktur TPN kini sudah lengkap. Namun, ia belum bisa mengungkapkan siapa saja yang akan mengisi posisi di dalam TPN GP.

"Soal struktur itu sendiri, saya katakan nanti daripada itu lebih baik nanti kita kita akan umumkan, makanya kita bilang minggu ini akhir sudah selesai semuanya. Mungkin minggu depan secara publik kita akan announce ya secara publik," kata Arsjad.

Baca juga: Wacana 2 Poros dan Duet Ganjar-Prabowo Tak Dibahas Saat Rapat TPN Ganjar

Ia menambahkan, nama-nama yang bakal mengisi posisi di dalam TPN merupakan tokoh-tokoh yang merepresentasikan wilayah Indonesia. Mereka nantinya akan memiliki peran penting dalam memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.

Selain memastikan bahwa struktur sudah lengkap, Arsjad mengatakan, rapat kemarin turut membahas soal pembentukan tim pemenangan di daerah-

"Di mana sekarang nantinya kami juga akan melanjutkan kepada penyiapan tim pemenangan provinsi dan juga kabupaten kota," beber dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura Benny Rhamdani menegaskan, tidak ada perubahan status Ganjar sebagai bacapres yang diusung koalisi. 

Baca juga: Respons PPP jika Sandiaga Tak Terpilih Jadi Cawapres Ganjar

Hal ini untuk menepis kabar terkait wacana duet Ganjar dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga berstatus sebagai bacapres. Sekaligus, membantah soal wacana Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saja.

"Jadi tidak ada perubahan formasi, Pak Ganjar Pranowo tetap dicalonkan oleh partai pengusung kerja sama politik sebagai presiden. Jadi ini menjawab rumor-rumor dan perkembangan politik melalui berbagai media yang beredar," tegas Benny.

Sejumlah nama yang masuk

Ketua TPN GP Arsjad Rasjid memang enggan mengungkap sejumlah nama yang akan mengisi posisi di dalam TPN GP.

Namun, berdasarkan catatan Kompas.com, sudah ada beberapa nama yang mengemuka akan menduduki posisi di internal organisasi itu.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, mantan Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono dan Ketua Harian Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi merupakan Wakil Ketua TPN GP.

Selain ketiganya, belakangan juga mencuat nama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo yang juga putri Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo yang masuk dalam jajaran Wakil Ketua TPN GP.

Baca juga: Tegaskan Posisi Ganjar Tetap Capres, TPN Ubah Nama Jadi TPN Ganjar Presiden

Meski disebut bakal menjadi Wakil Ketua TPN GP, Angela belum terlihat hingga rapat mingguan keempat yang dilaksanakan kemarin. Sementara tiga nama lainnya sudah terlihat.

Selain itu, ada pula nama putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mantan Wakil Presiden Try Soetrisno dan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto yang disebut-sebut bakal mengisi posisi di dalam TPN GP.

Namun, saat ditanya tentang nama-nama tersebut, Arsjad mengaku belum bisa membenarkan.

"Pokoknya kita inklusif, yang memang sejalan dengan semuanya berpikiran bahwa Ganjar Pranowo itu adalah presiden. Nah, nanti deh (diumumkan), kalau sudah, daripada berspekulasi," tutur Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com