Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2023, Komnas HAM Terima 692 Aduan Konflik Agraria

Kompas.com - 15/09/2023, 17:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia menerima 692 kasus aduan yang terkait dengan konflik agraria sepanjang Januari - Agustus 2023.

Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah mengatakan jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding rerata sebelumnya. Dengan 692 kasus aduan, artinya ada sekitar 4 kasus aduan setiap hari kerja terkait konflik agraria.

"Sampai Agustus tahun ini Komnas HAM menerima pengaduan yang meningkat drastis terkait konflik agraria di Indonesia, setidaknya dari Januari-Agustus 2023 ada 692 kasus yang masuk yang ditangani Komnas HAM," kata Anis dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Bebaskan Warga Pulau Rempang yang Ditangkap

Anis menyebut, aduan konflik agraria yang diterima Komnas HAM termasuk pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau antara masyarakat dan aparat keamanan.

Secara kumulatif, terdapat 1.532 aduan yang masuk ke Komnas HAM yang akhirnya ditindaklanjuti dengan membentuk tim melalui sidang paripurna dan menyampaikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait.

"Kalau melihat 692 (kasus) sepanjang 8 bulan terakhir, terkait dengan konflik agraria terutama adalah kasus-kasus yang terjadi di sektor pertanahan atau lahan, perkebunan, infrastruktur, perumahan dan itu jumlahnya mendominasi," tutur Anis.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Setop Bersikap Represif ke Masyarakat Pulau Rempang, Batam

Anis tidak memungkiri, aduan tersebut didominasi oleh tindakan yang mengkriminalisasi warga maupun tindakan represif aparat, termasuk kekerasan dan pemaksaan penggusuran.

Masyarakat setempat berusaha mempertahankan tanahnya dan melakukan pengaduan ke berbagai pihak untuk mencari keadilan.

Dilihat dari wilayahnya, Anis menyampaikan, ada 5 wilayah konflik yang tidak bergeser dari tahun ke tahun, meliputi Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Baca juga: Komnas HAM Belum Satu Suara Soal Kasus Munir Masuk Kejahatan HAM Berat

"Kasus-kasus ini mayoritas terjadi salah satunya adalah karena terkait dengan PSN. Di satu sisi pembangunan ini penting untuk satu instrumen meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi tidak bisa dipungkiri dalam setiap terjadi pembangunan selalu dibarengi dengan persoalan konflik agraria yang ada dimensi kekerasan terhadap warga," jelas Anis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com