JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan tanggapannya saat ditanya soal kebakaran yang terjadi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jawa Timur.
Menurut Presiden, kebakaran tersebut harus dipadamkan.
"Ya dipadamkan," ujar Jokowi usai mengunjungi Pasar Kranggot di Banten, sebagaimana dilansir dari keterangan resmi pada Selasa (12/9/2023).
Diberitakan, kebakaran di TNBTS dipicu api suar atau flare yang digunakan pengunjung untuk sesi foto pranikah.
Baca juga: Kondisi Terkini Kebakaran Bromo, Sulitnya Medan dan Fenomena Tornado Api
Kebakaran sudah berlangsung selama hingga saat ini dan dikabarkan makin meluas.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, luas hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Bromo mencapai 274 hektar.
Dikutip dari Antara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, akses menuju lokasi menjadi penyebab mengapa kebakaran belum kunjung dapat dipadamkan.
"Akses ke lokasi kebakaran sulit, berbukit, dan terjal," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri di Jakarta, Senin, seperti dikutip Antara.
Selain hambatan karena medan yang berat menuju lokasi, tim pemadam juga kesulitan karena angin bertiup kencang sehingga memicu api terus menyala membakar hutan dan lahan.
Baca juga: BNPB Sebut Denda Pelaku Kebakaran Bromo Masih Kurang Dibanding Biaya Water Bombing
Bahkan, di tengah upaya pemadaman, Balai Besar TNBTS terpaksa harus menutup seluruh akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo untuk memudahkan operasi pemadaman.
Penutupan akses diberlakukan pada semua pintu masuk, yakni Coban Trisula di Kabupaten Malang, Wonokitri di Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo, dan Senduro di Kabupaten Lumajang.
"Penutupan berlaku sejak Minggu, 10 September 2023, mulai pukul 19.00 WIB, sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Thomas.
Pemadaman dilakukan bersama Tim Satgas Provinsi Jawa Timur, Tim Satgas Malang, para relawan, masyarakat peduli api, dan Tim Brigdalkarhut Balai Besar TNBTS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.