Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan SRVS untuk Evakuasi Awak Kapal Selam yang Tenggelam

Kompas.com - 11/09/2023, 14:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) untuk TNI Angkatan Laut.

SRVS merupakan kapal selam yang berfungsi untuk mengevakuasi awak kapal selam yang tenggelam.

“Pada tanggal 1 September 2023, Kementerian Pertahanan RI dan PT BTI Indo Tekno telah menandatangani kontrak pengadaan SRVS tersebut,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Rapat di DPR, Kemenhan Sebut Pemindahan Personel ke IKN dan Penanganan Konflik di Papua Jadi Atensi

Kesepakatan ini mencakup penyediaan kapal selam penyelamat berteknologi canggih SRV-F Mk.3 serta kapal induk khusus atau mothership yang dirancang untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam darurat.

SRV-F Mk.3 merupakan kapal selam penyelamat modern buatan Inggris. Sistem ini. mengusung konsep “one out, all out.”

Dengan konsep ini, SRV-F Mk.3 dirancang mampu menyelamatkan semua kru kapal selam dalam satu kali perjalanan saja.

Sebab, kapasitas SRV-F Mk.3 mencangkup 50 orang penumpang dan 3 kru.

“Desainnya yang revolusioner memberikan keuntungan dibandingkan sistem lainnya, memungkinkan evakuasi total seluruh awak, dari kapal selam kelas Nagapasa dan Tipe 214 dalam operasi penyelamatan tunggal,” demikian keterangan Kemenhan.


SRV-F Mk.3 juga mempunyai desain “hybrid,” yang memungkinkan dibawa dengan menggunakan mothership (kapal selam induk), maupun dengan pesawat terbang, dan transportasi darat.

Baca juga: Bongkar Jaringan Peredaran Senjata Api Ilegal, Polda Metro: Mereka Mencatut TNI AD dan Kemenhan

SRV-F Mk.3 akan dibawa dengan sebuah mothership, yang juga dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih seperti “dedicated decompression chamber.”

Mothership yang akan dioperasikan oleh Komando Operasi Kapal Selam (Koopkasel) TNI AL ini mampu mendukung operasi penyelamatan kapal selam serta kemampuan memberikan pertolongan pertama dengan dukungan medis terhadap kru kapal selam yang berhasil diselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com