JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta tidak membahas soal politik.
Menurut Gus Yahya, pertemuan itu berlangsung selama sekitar 30 menit.
"Endak ada (pembicaraan soal lain). (Soal politik) enggak ada sama sekali," ujar Yaqut selepas pertemuan.
Baca juga: Jokowi Bertemu Ketum PBNU di Istana Senin Malam
Yahya mengatakan, dia dan Presiden justru banyak bercanda. Dia menceritakan soal kisah para kiai yang lucu agar Presiden Jokowi terhibur.
"Agar Beliau agak inilah (terhibur). Seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional," ujar dia.
"Saya cuma guyon-guyon saja tadi. Sebagian besar sebetulnya guyon. Kalau mau cerita sebetulnya bisa. Nanti saya ceritakan guyonnya," kata Yahya.
Dalam kesempatan itu, Yahya mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi karena PBNU akan menggelar musyawarah nasional (Munas) dan konferensi besar (Konbes) Nahdatul Ulama.
Baca juga: PBNU Bantah Anies-Cak Imin Dapat Restu dari Kiai NU
Pembukaan acara tersebut dijadwalkan pada 18 September 2023.
"Tadi saya mengantarkan surat permohonan untuk Bapak Presiden untuk membuka Munas dan Konbes NU dan Alhamdulillah beliau mengonfirmasi, memastikan akan hadir tanggal 18 September," ujar Yahya.
"Untuk membuka secara Munas Alim ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Alhamid Cilangkap," kata dia.
Adapun PBNU dijadwalkan menggelar Munas Alim Ulama dan Konbes di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18-20 September 2023.
Acara tersebut akan dihadiri oleh para ulama dari seluruh Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.