Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PKS: Kita Enggak Ada Beban dengan Muhaimin, "Ahlan Wa Sahlan"

Kompas.com - 04/09/2023, 20:13 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, PKS merasa cocok dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang ditunjuk menjadi calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Kendati demikian, PKS belum menetapkan sikap resmi terkait Cak Imin cawapres Anies. Sebab, semua keputusan harus melalui Majelis Syuro PKS.

"Saya pikir cocok ya, dulu kalau kita ingat di awal-awal kita lagi sedang persiapan, kita welcome," ujar Aboe saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: PKS Duga Demokrat Hanya Kaget, Harap SBY Renungkan Comeback ke Koalisi Perubahan

Aboe menyampaikan, pihak PKS pusat masih menanti Dewan Syuro PKS melakukan rapat terkait Cak Imin yang menjadi cawapres Anies.

Namun, dia mengaku belum tahu kapan Dewan Syuro PKS akan menggelar rapat. Hal yang pasti, kata Aboe, tidak ada tokoh di PKS pusat yang keberatan Cak Imin menjadi cawapres Anies.

"Sampai saat ini tidak ada, di tingkat pimpinan saya belum dengar, tidak ada. Enggak tahu dengan konstelasi politik di Majelis Syuro perkembangannya seperti apa kita enggak tahu," tutur dia.

Sementara itu, Aboe turut mengungkit Koalisi Semut Merah yang pernah dibentuk oleh PKS dan PKB pada 2022.

Menurut dia, Cak Imin memang bisa menutup daerah-daerah yang PKS lemah perolehan suaranya.

"Kalau kamu ingat PKS yang pertama membuat Semut Merah, jadi kita ahlan wa sahlan dengan Muhaimin, enggak ada beban. Apalagi Muhaimin bisa menutupi daerah yang tidak dimiliki PKS banyak, jadi kita bisa saling mengisi, jadi ahlan wa sahlan, kita enggak ada beban untuk kita," ucap Aboe.

Baca juga: Anies-Muhaimin dan Harapan Lenyapnya Polarisasi

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzammil Yusuf menyatakan, pihaknya tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Pernyataan ini disampaikannya menyusul kabar Partai Nasdem menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kerja sama politik dan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies.

Almuzammil mengatakan, sikap ini sesuai keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII.

"Bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024," ujar Almuzammil dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (31/8/2023 malam.

Selain itu, Almuzammil menyebut, sikap ini bertolak pada kesepakatan yang termaktub dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diteken Nasdem, PKS, dan Demokrat.


Karena itu, PKS menyatakan akan berjuang sebaik-baiknya untuk memenangkan Anies dalam Pilpres 2024.

"Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan Calon Wakil Presiden RI ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan," tutur Almuzammil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com