AKHIRNYA Anies Baswedan mendapat pasangan. Lama sebelumnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mencari-cari pasangan yang pas untuk Anies Baswedan. Namun komposisi partai-partai dalam KPP membuat sulit menentukan cawapres.
AHY terlihat cukup ideal untuk mendampingi Anies. Gaya bahasanya lugas seperti anak muda pada umumnya. Kritikan terhadap pemerintah cukup tajam.
Penampilannya saat bertemu dengan Puan Maharani cukup mengesankan, tidak terlihat ia belum matang, berkat gemblengan ayahnya, Susilo Bambang Yudhyono.
Dukungan kepada duet Anies-AHY juga cukup menonjol, seperti antara lain dari sejumlah purnawirawan TNI. Selain AHY, tidak ada calon lain yang secara konsisten dan asertif diusulkan oleh PKS, partai anggota KPP lain.
Agaknya, Anies Baswedan yang diberi mandat menentukan bakal cawapresnya mengalami kesulitan. Jika AHY dipilih, PKS bisa ngambek, lalu mundur dari kesepakatan.
Padahal jumlah anggota DPR dari Demokrat dan Nasdem tidak cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden sesuai undang-undang. Maka kemungkinan kegagalan untuk ikut serta dalam Pilpres 2024 menjadi cukup nyata.
Demikian juga sebaliknya, jika calon dari PKS atau sosok lain yang diterima, maka Demokrat dapat dipastikan akan mundur, dan KPP akan bubar juga.
Tim Delapan yang dipimpin Sudirman Said berusaha menemukan win-win solution. Namun tampaknya tidak berhasil, tepatnya keberhasilannya belum terlihat hingga detik terakhir.
Adalah Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, juga yang akhirnya menemukan jalan keluar itu. Diundanglah Muhaimin pada Senin (28/8/2023) petang, ke kantor Nasdem, dan diminta untuk memutuskan, mau jadi cawapres atau tidak.
Kalau bersedia, saat itu juga diputuskan sebagai cawapres. Muhaimin konon tidak langsung mengiyakan, melainkan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengurus PKB termasuk Dewan Syura-nya.
Beberapa pertemuan pun diadakan secara maraton oleh pengurus PKB, konon tanpa keikutsertaan Cak Imin.
Akhirnya pada Jumat malam lalu, diputuskanlah bahwa PKB menerima tawaran Surya Paloh. Maka deklarasi pencalonan capres/cawapres dari KPP dihelat di Surabaya, esok siangnya, yaitu Sabtu (2/9/2023) lalu.
Muhaimin Iskandar resmi mendampingi Anies Baswedan, disahkan oleh Surya Paloh, dan disaksikan oleh para petinggi Partai Nasdem dan PKB, tanpa wakil dari PKS. Selesai sudah masa-masa ketidakpastian sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.
Surya Paloh menyebutkan keduanya adalah pasangan yang saling melengkapi, yang satu cendekiawan, dan satunya organisatoris.
Ungkapan Surya Paloh yang terakhir ini mengingatkan saya pada sambutan Presiden Jokowi, beberapa waktu sebelumnya di Solo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.