Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Pemilu Damai 2024, Mendagri: Kalau Kalah, Jangan Marah-marah

Kompas.com - 01/09/2023, 05:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap agar para peserta Pemilu 2024 bertanding secara sportif.

Hal ini diungkapkan Tito dalam acara Doa Bersama Pemilu Damai 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Tito menegaskan bahwa peserta pemilu, baik partai politik maupun perorangan, yang berkompetisi secara sehat merupakan salah satu pilar penting demi tercapainya Pemilu 2024 yang damai.

"Jargon siap menang, siap kalah, itu jargon saja karena realitanya semua siap menang tapi tidak siap kalah," ujar Tito dalam sambutannya.

"Kalau kalah, jangan sampai marah-marah," katanya melanjutkan.

Baca juga: KPU Gelar Doa Bersama Pemilu Damai 2024 di Bentara Budaya Jakarta

Ia mengatakan, para pemenang pemilu di Indonesia memiliki legitimasi yang kuat karena partisipasi pemilih di Indonesia tergolong sangat tinggi.

"Pemilu yang lalu, partisipasi pemilihnya untuk Pilpres itu 81 persen, sangat tinggi. Amerika bahkan tidak pernah mencapai angka 70 persen, 60 persen saja setengah mati mereka. Korea dan Jepang saja tidak pernah mencapai angka setinggi itu," kata mantan Kapolri itu.

Tito lantas mengungkapkan, ada sangat banyak pemangku kepentingan yang terlibat dalam menyukseskan Pemilu 2024 yang damai, termasuk para penegak hukum, aparat keamanan, dan institusi-institusi negara.

Namun, ia menekankan bahwa dalam rangka menyelenggarakan Pemilu 2024 yang sehat juga diperlukan peran serta masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif.

"Kita juga berharap masyarakat dapat mengkampanyekan dan mensosialisasikan hal-hal yang baik itu, tidak menggunakan cara-cara yang tidak pas, seperti hoaks dan lain-lain," ujar Tito.

Baca juga: MA Sebut Hitungan Keterwakilan Caleg Perempuan oleh KPU Langgar UU Pemilu

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemilu merupakan peristiwa multidimensi.

Menurutnya, banyak hanya menyadari dimensi politik dan ekonomi dari pemilu, tetapi tidak banyak yang menyadari bahwa pemilu juga memiliki dimensi kebudayaan, tak ubahnya "main gaple atau main ping pong".

"Kalah nanti tanding lagi, kalah lagi, tanding lagi dan tidak ada ceritanya ngambek. Pasti habis itu ketemu temennya, pengen ngulang lagi permainan itu," ujar Hasyim.

Sementara itu, TIto juga mengapresiasi acara ini karena di saat kontestasi politik hari ini diwarnai oleh acara-acara kampanye yang serba megah, momentum ini justru mengajak seluruh pihak merenung dan berharap kepada Tuhan agar Pemilu 2024 berjalan lancar, aman, damai, dan berhasil menelurkan pemimpin-pemimpin terbaik.

Baca juga: Mabes Polri Akan Kirim Personel Tambahan ke Papua untuk Amankan Pemilu Serentak

Acara doa bersama ini turut dihadiri perwakilan majelis tinggi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan seperti Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Jero Mangku Gede Suparta Putra (Ketua Bidang, Walubi, Konferensi Waligereja Indonesia, Persatuan Umat Budha Indonesia, dan Matakin.

Hadir pula sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, Ketua Komite I DPD RI Sylviana Murni, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Ketua DKPP RI Heddy Lugito, serta perwakilan lain dari MPR, DPR, TNI, Polri, BIN, dan sejumlah kementerian.

Sejumlah perwakilan media massa dan partai politik juga turut hadir. Di antaranya perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera; perwakilan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi; dan perwakilan Partai Amanat Nasiopnal (PAN) Viva Yoga Mauladi.

Baca juga: KPU Gelar Doa Bersama Pemilu Damai 2024 di Bentara Budaya Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com