Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tuding Nasdem dan Anies Bersekongkol Buat Koalisi Baru

Kompas.com - 01/09/2023, 05:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demorkat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, terjadi pengkhianatan di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan sudah dipastikan menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Herzaky, Partai Demokrat tidak menduga Anies dan Partai Nasdem membuat koalisi baru. Kemudian, memasangkan Anies dan Muhaimin.

"Tidak menduga bagaimana teman-teman Nasdem dan Mas Anies di belakang kami bersekongkol membuat koalisi baru. Ini koalisi baru. Kenapa? Karena di surat perjanjian yang kami tahu itu adalah Nasdem dan PKB bersepakat mengusung Mas Anies dan Muhaimin," ujar Herzaky dalam keterangan persnya dari Cikeas, Jawa Barat, sebagaimana dilansir siaran langsung Kompas TV, Kamis (31/8/2023) malam.

"Ya bagi kami ini tentu bagian dari pengkhianatan dari Koalisi Perubahan," katanya lagi.

Baca juga: Surya Paloh Hormati Keputusan Demokrat jika Pilih Hengkang dari Koalisi Perubahan

Menurut Herzaky, saat menjalin kerja sama di KPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama dalam posisi setara.

Hal tersebut, ditegaskan Herzaky telah tertuang dalam enam poin kesepakatan KPP.

"Semua kita komunikasikan dengan baik, bukan malah bersekongkol atau diam-diam di belakang. Ini suatu bentuk, bagi kami, suatu praktik politik yang tidak pas lah," ujar Herzaky.

Kemudian, berdasarkan laporan Kompas TV, sebelumnya Partai Demokrat telah menghubungi Anies Baswedan secara langsung untuk menanyakan apakah benar kabar bahwa Muhaimin Iskandar digandeng sebagai bakal cawapres.

Anies dalam jawabannya lewat telepon mengatakan bahwa benar dirinya dan Muhaimin akan diusung oleh Partai Nasdem dan PKB para Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Demokrat Tuduh Surya Paloh Biang Keladi Deklarasi Bacawapres Anies Selalu Tertunda

Menanggapi sikap Nasdem dan Anies tersebut, Partai Demokrat bakal menggelar rapat bersama Majelis Tinggi Partai.

Rapat rencananya dilakukan dalam sehari atau dua hari ke depan untuk mengambil keputusan.

Klarifikasi Surya Paloh

Secara terpisah, Surya Paloh mengungkapkan, sampai saat ini Muhaimin Iskandar belum resmi menjadi bakal cawapres Anies.

Hanya saja, ia berharap Muhaimin Iskandar bisa menjadi pendamping Anies untuk menambal suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Harapan kita kalau itu memang terjadi, ya demikian pasti. Kan enggak ada harapan kita ke arah negatif, harapan kita ke arah positif,” kata Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis malam.

Ia pun mengaku bahwa wacana menduetkan Anies dan Muhaimin tidak pernah direncanakan jauh hari sebelumnya.

“Saya harus jujur menyatakan enggak pernah ada yang dipersiapkan,” ujar Surya Paloh.

Baca juga: Demokrat Tak Menyangka Anies dan Nasdem Bersekongkol Bentuk Koalisi Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com