Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika, Wakasad Bahas Kerja Sama Latma

Kompas.com - 31/08/2023, 05:11 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Agus Subiyanto menerima kunjungan Commanding General Of I Corps US Army atau Komandan Jenderal Korps I Angkatan Darat Amerika Serikat, Liutenant General Xavier T Brunson.

Pertemuan itu digelar di main lounge, Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023).

Kunjungan Xavier Brunson dalam rangka mempererat kerja sama angkatan darat kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Wakasad Agus membahas kelanjutan kerja sama latihan militer bersama (latma) bersandi “Ksatria Warrior” sebagai pengganti latma "Garuda Shield".

Baca juga: Latma Super Garuda Shield 2023, Panglima TNI Minta Prajurit Bercampur dengan Negara-negara Peserta

Diketahui, TNI AD dan Korps I Angkatan Darat AS telah menggelar latma "Ksatria Warrior" untuk pertama kalinya pada 21-25 Agustus 2023.

“Berharap hubungan diplomasi militer kedua angkatan darat dapat terjalin makin erat, terutama kerja sama dalam wujud latihan bersama dan di bidang pendidikan,” kata Agus dalam siaran pers Dispenad, Rabu.

Sementara itu, Xavier Brunson mengucapkan terima kasih atas sambutan Wakasad beserta jajarannya.

“Kerja sama yang telah terbangun merupakan upaya dalam rangka mempererat hubungan kedua angkatan darat guna mewujudkan stabilitas keamanan,” ujar Xavier.

Baca juga: Berangkatkan Yonif Raider 300 ke Papua, Wakasad Tekankan Disiplin Tempur dan Medan

Latma "Super Garuda Shield 2023"

Diberitakan sebelumnya, TNI dan sejumlah negara dari Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat akan menggelar latma "Super Garuda Shield 2023" pada 31 Agustus sampai 13 September 2023.

Latma tersebut akan digelar di beberapa titik di Surabaya, Banyuwangi, dan Situbondo.

Kemudian, terdapat 20 negara yang ambil bagian dalam latihan gabungan tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS ini. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni negara yang mengirim personel militer untuk latihan gabungan dan negara observer atau pengamat.

Dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS, negara yang mengirim personel militer antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Perancis.

Sementara itu, negara observer terdiri dari Brunei Darussalam, Brasil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste

Baca juga: Wakasad Tinjau Alutsista Prajurit Raider Kostrad yang Akan Bertugas di Papua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com