Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isi Pertemuan Anies-Surya Paloh, Nasdem: Tak Bahas Wacana Duet dengan Ganjar

Kompas.com - 25/08/2023, 18:38 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, Anies Baswedan tak membahas wacana duet dengan Ganjar Pranowo dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Kamis (24/8/2023) semalam.

Ia mengungkapkan, pembahasan semalam condong pada posisi Anies sebagai bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang semakin menguat.

“Terutama, Anies yang menjadi selama ini ada di pihak yang boleh dibilang (dianggap) negatif, terus menjadi positif tone,” ujar Willy dihubungi awak media, Jumat (25/8/2023).

“Kita tidak membahas (wacana Ganjar-Anies) sama sekali. Kita lebih fokus kepada agen-agen dan internal untuk bagaimana langkah-langkah Anies dan koalisi perubahan ke depan seperti apa gitu,” ujar dia.

Baca juga: Demokrat: Wacana Sandi-AHY Respons atas Imajinasi Liar Duetkan Ganjar-Anies

Ia pun menampik jika Nasdem dianggap berkhianat terhadap KPP.

Baginya, pernyataan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief yang menyatakan ada satu partai politik (parpol) yang berkhianat tak perlu ditanggapi serius.

“Kita dalam kondisi seperti ini harus terus menerus meningkatkan langkah-langkah, enggak ada lagi ruang, enggak ada lagi waktu untuk membahas masalah seperti itu,” ucap dia.

Baca juga: Anies Bakal Temui SBY, Diskusikan Persoalan Strategis Jelang Pilpres 2024

Adapun Anies dan Tim Delapan KPP sudah berkomunikasi dengan Surya Paloh.

Hari ini, Anies giliran menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, pukul 19.30 WIB.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com