Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Partai Koalisi Perubahan Turun, Demokrat Nilai karena Anies Tak Kunjung Tentukan Cawapres

Kompas.com - 25/08/2023, 13:16 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat Syarief Hasan menyebut, elektabilitas partai Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang turun disebabkan bakal calon presiden (bacapres) mereka, yakni Anies Baswedan tak kunjung menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres).

"Ya justru itu karena tidak dideklarasikan siapa cawapresnya. Makanya Demokrat mendorong agar segera dilakukan," kata Syarif saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2023).

Baca juga: Nasdem: Cawapres Anies Belum Ada

Oleh karena itu, kata Syarief, Demokrat terus mendorong agar Anies segera mendeklarasikan cawapresnya.

Dia menyebut, faktor penundaan deklarasi cawapres menurunkan elektabilitas partai pengusung menjadi sangat kuat.

"Yang jelas, kita harapkan deklarasi segera dilakukukan, apa pun hasilnya (nama cawapresnya)," kata dia.

Dia kemudian berharap agar pertemuan Anies dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Kamis malam bisa memberikan keputusan cepat untuk deklarasi cawapres.

"Mudah-mudahan deklarasinya bisa lebih cepat ya. Karena demokrat juga mendorong agar deklarasi bisa secepatnya dilakukan. Karena kalau tidak kita bisa kehilangan waktu dan kita bisa momennya bisa hilang," ujar dia.

Sebelumnya, Litbang Kompas mencatat, tiga parta pengusung Anies mengalami penurunan elektabilitas.

Baca juga: Rapat Besar Koalisi Perubahan, PKS Harap Muncul Nama Cawapres Anies

Demokrat mencatat elektabilitas sebesar 7 persen. Capaian ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan catatan elektabilitas pada Mei lalu, yakni 8 persen.

Kemudian Nasdem tercatat meraih 5,9 persen suara. Persentase ini mengalami penurunan apabila dibandingkan capaian elektabilitas pada Mei sebesar 6,3 persen.

Hanya PKS yang meraih peningkatan elektabilitas dari 3,8 persen menjadi 6,3 persen suara.

Adapun survei yang dilakukan Litbang Kompas ini digelar pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 dengan 1.364 responden yang terlibat di 38 provinsi.


Dalam survei ini responden juga dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis.

Tingkat kepercayaan pada survei ini tercatat sebesar 95 persen dengan margin of error penelitian plus minus 2,65 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com