Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Makanan, UMKM, dan Hilirisasi ke China Meningkat Signifikan

Kompas.com - 23/08/2023, 23:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengeklaim, ekspor produk makanan dan minuman serta hasil hilirisasi ke China bertambah signifikan dalam satu tahun terakhir.

"Tahun lalu produk makanan dan minuman indonesia itu meningkat 100 persen ekspor ke China, begitu juga dengan produk-produk UMKM dan produk-produk lainnya, produk-produk hilirisasi itu meningkat di atas 1.000 persen," kata Djauhari di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Djauhari tidak menjelaskan detil mengenai angka ekspor di sektor produk makanan dan minuman, UMKM, dan hilirisasi yang ia klaim di atas.

Baca juga: Ekspor Makanan ke Korea Utara, Tiga Orang Ditahan Polisi Jepang

Namun, ia menyebutkan bahwa China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia dengan volume perdagangan mencapai 149,2 miliar dollar AS pada tahun 2022.

Djauhari menyatakan, Indonesia juga punya kerja sama investasi dengan China, di mana realisasi investasi China ke Indonesia pada tahun 2022 berada di angka 8,2 miliar dollar AS, sedangkan realisasi investasi Hong Kong ke Indonesia 5,6 miliar dollar AS.

"Jadi kalau ditambah sudah 13,8 miliar dollar AS, Jadi investor terbesar di Indonesia (itu) Tiongkok dan Hong Kong," ujar Djauhari.

Baca juga: Ekspor Makanan ke Korea Utara, Tiga Orang Ditahan Polisi Jepang

Djauhari pun membeberkan ada sejumlah sektor yang akan jadi proritas dalam kerja sama investasi dan pembangunan ekonomi antara kedua negara, yakni perdagangan, infrastruktur kesehtan, transformasi energi, dan transformasi digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com