Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Yakin Elektabilitas Sandiaga Uno "Rebound" 2 Bulan Lagi

Kompas.com - 23/08/2023, 17:46 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek meyakini elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan kembali meningkat dalam dua bulan ke depan.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Sandi sebagai bakal calon wakil presiden turun dan berada di urutan kedua setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Saya yakin 2 bulan ke depan sebelum penentuan capres dan cawapres elektabilitas Pak Sandi akan terus naik," ujar Awiek saat dihubungi, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pindahnya Sandiaga Uno ke PPP Tidak Mengatrol Elektabilitasnya

Awiek mengatakan, survei selalu bersifat fluktuatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Lagipula, klaim Awiek, elektabilitas Sandi tidak turun secara drastis.

"Jadi survei itu kaitannya dengan momentum. Kami terus bekerja untuk memaksimalkan potensi beliau," imbuhnya.

Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan kepindahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata tidak memberikan efek elektoral yang berarti bagi dirinya.

Pasalnya, elektoral Sandi sebagai cawapres justru menurun pada Agustus 2023 ini.

Baca juga: Manuver Sandiaga Minta PPP Evaluasi Dukungan ke Ganjar Dinilai Melawan Fatsun PDI-P

"Keputusan Sandi hengkang dari Partai Gerindra dan berlabuh ke PPP ternyata tak serta-merta melahirkan efek kejut bagi insentif elektoralnya," demikian tertulis dalam Litbang Kompas, Selasa (22/8/2023).

PPP sendiri sebenarnya telah sepakat untuk menjalin kerja sama politik dengan PDI-P di Pemilu 2024 mendatang. Poros ini mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Setelahnya, barulah Sandi masuk ke PPP. Sandi diberi jabatan Ketua Bappilu PPP.

Ketika Sandi bergabung, PPP langsung bergerak mengusulkan Sandi sebagai cawapres Ganjar.

"Masuknya Sandi ke PPP direspons cepat dengan menggadangnya senagai figur yang dinilai paling tepat menjadi pendamping Ganjar," tulisnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ridwan Kamil dan Sandiaga Turun, Erick Thohir Naik

Sepanjang tahun 2023 ini, Litbang Kompas mendapati elektabilitas Sandi sebagai cawapres terus menurun.

Pada Januari 2023, Sandi memiliki elektabilitas 12,4 persen. Lalu, pada Mei 2023, menurun menjadi 11,9 persen.

Kini, di bulan Agustus, elektabilitas Sandi menurun lagi menjadi 8,2 persen.

Hal tersebut harus membuat Sandi rela disalip oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kini berada di posisi teratas survei cawapres Litbang Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com