Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Sipil Berharap Capres-Cawapres Terpilih 2024 Bisa Komitmen Jalankan Reforma Agraria

Kompas.com - 18/08/2023, 22:27 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi masyarakat sipil dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berharap agar calon presiden dan calon wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2024 nanti bisa berkomitmen menjalankan reformasi agraria.

Deputi II Sekjen Aman bidang Advokasi dan Partisipasi Politik Masyarakat Adat, Erasmus Cahyadi mengatakan, tidak hanya capres-cawapres, tapi juga para anggota legislatif terpilih bisa berkomitmen terhadap hal itu.

"Harus berkomitmen untuk menjalankan secara benar dan serius agenda reformasi agraria, keadilan iklim dan pemenuhan hak masyarakat adat, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh konstitusi," kata Erasmus dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Desa Reforma Agraria di Bogor Ini Masuk 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Di sisi lain, Erasmus berharap agar eksekutif dan legislatif nantinya bisa mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat, RUU Reformasi Agraria, RUU Keadilan Iklim dan RUU lainnya yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

"Berkomitmen mencabut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (juga) Undang-Undang 3 Tahun 2022 tentang IKN (Ibu Kota Negara) dan UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan," imbuh Erasmus.

Selain itu, presiden terpilih nantinya diharapkan merevisi dan meninjau peraturan Undang-Undang tentang perkebunan, pertanian, pertanahan dan pangan.

Baca juga: Ini Progres Reforma Agraria, Mulai PTSL hingga Redistribusi Tanah Telantar

Presiden terpilih juga diharapkan berani menghentikan model pembangunan dan perjanjian internasional yang liberal yang dinilai menggusur hak-hak rakyat.

"Serta menjalankan politik pertanian dan pangan yang memberikan posisi petani, nelayan, petambak, peternak dan masyarakat adat sebagai produsen pangan utama," katanya.

Selain itu, presiden terpilih nantinya diharapkan bisa mengeksekusi usulan lokasi prioritas reforma agraria dari organisasi rakyat dan serikat untuk menuntaskan masalah ketimpangan dan konflik agraria struktural.

"Pemerintah ke depan (juga) harus menerbitkan keputusan politik untuk menghentikan proses hukum yang sedang berjalan, membebaskan yang sedang dipenjara, dan memulihkan nama baik masyarakat adat, petani, nelayan dan pejuang lingkungan yang telah menjadi korban kriminalisasi," ucap Erasmus.

Baca juga: Regulasi Baru Disiapkan, Begini Terobosan Buat Percepat Reforma Agraria

Terakhir, pemerintah yang baru nantinya harus menjabut hak atas tanah dan perizinan usaha yang didapatkan dengan cara merampas tanah masyarakat adat dan juga yang menghancurkan habitat alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com