Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar-Cak Imin Bertemu, PKB Akui Sudah Mesra Sejak Lama

Kompas.com - 18/08/2023, 19:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Jumat (18/8/2023) siang.

Hal ini berdasarkan foto yang diunggah Ganjar Pranowo di akun Instagramnya, Jumat siang.

Ketua DPP PKB Daniel Johan merespons positif pertemuan Ganjar dan Muhaimin. Dia menyebut hubungan kedua tokoh maupun PKB dan PDI-P sudah terjalin sejak lama.

"Hubungan Cak Imin dengan Ganjar maupun PDI-P dari dulu memang baik. Jadi, kemesraan itu sudah terjalin sangat lama," kata Daniel kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Prabowo Disebut Bakal Kesulitan Pilih Cawapres, antara Erick Thohir atau Cak Imin

Daniel tak merinci detail tempat Ganjar dan Cak Imin bertemu.

Ditanya lebih jauh apakah pertemuan keduanya semakin menguatkan sinyal bakal bersanding dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Daniel enggan berandai-andai.

"Kalau masalah duet, sejauh ini kan PKB masih di Koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya), tapi urusan jodoh dan takdir siapa yang tahu," ucap Daniel.

Anggota Komisi IV DPR ini juga menegaskan bahwa PKB tidak menutup pintu komunikasi dengan PDI-P, meski sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres.

Baca juga: PKB Berpotensi Merapat ke PDI-P jika Cak Imin Tak Dipilih Jadi Cawapres Prabowo

"Iya (komunikasi) itu hal yang baik untuk dilakukan kok," tutur Daniel.

Untuk diketahui, Ganjar Pranowo hingga kini diusung oleh empat partai politik yakni PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan Hanura.

Sementara, Cak Imin berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengusung Prabowo sebagai bacapres.

Namun, kedua peta kerja sama politik ini dianggap belum final karena belum mencapai tahapan pendaftaran pasangan calon (paslon) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di sisi lain, Prabowo yang diusung sebagai bakal capres KKIR belum menentukan siapa bakal cawapres yang akan diusung. Meskipun, kerja sama politik antara Gerindra dan PKB telah terjalin hampir setahun lamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com