Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani Pakai Baju Adat Dayak Bermotif Sakral, Hanya Boleh Dipakai Tokoh Besar

Kompas.com - 16/08/2023, 15:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara Sidang Tahunan MPR dengan menggunakan pakaian adat Dayak, Kalimantan Barat, Rabu (16/8/2023).

Dalam keterangan yang diterima Kompas.com, kain yang dipakai Puan tersebut merupakan salah satu motif yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.

Terlihat, Puan mengenakan pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah marun.

Puan mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat, tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Baca juga: Puan Pimpin Rapat Paripurna Pertama DPR RI, Dihadiri 385 Anggota Dewan dari Semua Fraksi

Tokoh Perempuan Dayak Yolanda Lasarus mengungkapkan, motif Ruit Besai merupakan motif kebesaran yang dalam adat Dayak hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar.

“Motif ini melambangkan kebesaran dan keperkasaan. Pengerjaannya tidak boleh sembarangan, hanya orang-orang tertentu yang boleh membuatnya,” ujar Yolanda dalam keterangannya, Rabu.

Ia mengatakan, kain yang dipakai Puan dibuat oleh Sub Suku Dayak Iban yang dikenal dengan nama Suku Dayak Desa.

Pengerjaan kain motif ini, menurutnya, dilakukan selama sekitar 3,5 bulan.

“Hanya pengrajin-pengrajin tua yang boleh membuatnya karena waktu dibuat ada ritual adatnya. Jadi enggak boleh sembarang orang yang buat, karena dianggap sebagai motif yang sakral,” kata Yolanda.

Baca juga: Hadiri Sidang Tahunan MPR, Puan Pakai Baju Adat Kalbar, Megawati Berkebaya Merah-Putih

Ia lantas mengatakan, motif kain Ruit Besai dipakai untuk menjadi penanda kemenangan pada zaman dahulu.

Pasalnya, saat zaman kemerdekaan, para pejuang berhasil meraih kemenangan manakala mengenakan kain motif Ruit tersebut.

Ruit sendiri merupakan buah tua yang sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu.

Yolanda mengungkapkan, motif Ruit Besai saat ini menjadi salah satu motif kain Dayak yang cukup langka.

Baca juga: Baju Adat Dayak Iban Puan Maharani Dibuat Selama 3,5 Bulan

“Motif ini jarang ditemui, karena kan tidak semua orang boleh mengerjakan ini di Desa Adat Dayak,” ujarnya.

Pemilihan kain motif Ruit Besai oleh Puan berawal saat Yolanda menunjukkan beberapa contoh kain motif Dayak beberapa waktu lalu.

Puan Maharani disebut langsung tertarik dengan motif Ruit Besai.

“Bu Puan feeling-nya cukup kuat, jadi beliau pilih sendiri untuk motif ini. Bu Puan waktu datang ke Sintang memang juga sudah tertarik melihat hasil pengrajin-pengrajin di sana,” kata istri Ketua Komisi V DPR Lasarus yang berasal dari Dapil Kalimantan Barat tersebut.

Baca juga: Soroti Efisiensi Belanja Negara, Puan: Anggaran untuk Stunting Rp 10 Miliar, Dibelanjakan hanya Rp 2 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com