JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, angka kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan. Demikian pula dengan grafik kemiskinan ekstrem di Tanah Air.
Ini Jokowi sampaikan ketika berpidato di hadapan wakil presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, jajaran menteri, dan para pejabat negara lainnya dalam Sidang RAPBN dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
“Tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36 persen pada Maret 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022, menjadi 1,12 persen pada Maret 2023,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Bidik Pendapatan Kapita RI Naik 2 Kali Lipat dalam 10 Tahun Ke Depan
Tak hanya itu, menurut Jokowi, tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26 persen pada Februari 2021, menjadi 5,45 persen pada Februari 2023.
“Dan pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir sejak akhir 2021 secara konsisten berada di atas 5 persen,” ujarnya.
Sedianya, kata Jokowi, dalam tiga tahun terakhir, dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada pandemi Covid-19. Situasi ini sempat membuat perekonomian terpuruk.
Namun, Jokowi bersyukur Indonesia berhasil mengatasi tantangan besar tersebut. Bahkan, dia mengeklaim, RI menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik.
Presiden mengatakan, pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income countries pada tahun 2022.
Menurut Jokowi, pemulihan ekonomi Indonesia ini harus terus berlanjut untuk mencapai target yang dicita-citakan.
“Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Semester 1 Tahun 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1 persen sampai dengan Juli 2023,” kata kepala negara.
Baca juga: Jokowi: Kepemimpinan ke Depan Tentukan Masa Depan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.