Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Produksi Mobil, Prabowo: Tak Masalah Mahal asal Buatan Indonesia

Kompas.com - 16/08/2023, 09:38 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berpandangan, sebagai negara besar, Indonesia seharusnya bisa memproduksi apa pun, termasuk kendaraan dengan merek sendiri.

Meskipun demikian, Prabowo mengakui, sampai saat ini Indonesia belum bisa memproduksi kendaraan sendiri lantaran biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya terlalu mahal.

"Kalau kita pakai teori bisnis, tidak mungkin kita punya mobil buatan Indonesia," kata Prabowo dalam seminar “Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045" di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2024).

"Kenapa? Karena kalau kita produksi mobil sekarang, harga produksinya berkisar 60.000 dollar AS, sedangkan ada beberapa negara yang bisa produksi dengan 12.000 dollar," ucap dia.

Baca juga: Prabowo: Terus Terang Saja, Fondasi Kuat Bidang Ekonomi Telah Dibangun Presiden Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai, kemauan untuk memiliki kendaraan nasional akan bisa terwujud dengan sebuah kebijakan nasional.

Sebagai negara keempat terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 300 juta, Indonesia belum mampu memproduksi kendaraan sendiri.

"Kita adalah negara hampir 300 juta, ke empat negara terbesar di dunia punya sumber alam yang begitu banyak strategis, tapi kita belum punya brand mobil buatan Indonesia," kata Prabowo.

Berdasarkan data yang ada, kata Prabowo, masyarakat Indonesia membeli satu juta mobil setiap tahunnya.

Oleh sebab itu, Menteri Pertahanan ini mendorong Indonesia untuk berani memproduksi sendiri kendaraan nasional.

"Sekarang keputusan di kita, sebagai pengambil keputusan, apakah kita akan serahkan pasar Indonesia kepada semua produk asing? Atau kita ambil kebijakan?" kata Prabowo.

"Kalau menurut saya, kalau perlu sekarang kita produksi lebih mahal, tapi buatan Indonesia, didesain oleh anak Indonesia, pabriknya di Indonesia, pekerjaannya di Indonesia karena kita negara besar," ucap dia.

Baca juga: Prabowo Datang Berbarengan Muhaimin Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo lantas menyinggung keberhasilan Presiden Joko Widodo untuk memproduksi mobil Jip dalam negari.

Kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh PT Pindad itu diberi nama "Maung" oleh Kepala Negara.

"Kalau kita berpegang pada paham kita ekonomi Pancasila, kalau perlu itu yang saya lakukan, itu yang saya bersama Pak Jokowi lakukan, kita produksi jeep buatan Indonesia," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com