JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, ekspor produk-produk pertanian hendaknya tidak hanya berorientasi pada besarnya volume barang yang diekspor, melainkan juga nilai tambahnya.
Ma'ruf mengatakan, hilirisasi di sektor pertanian adalah salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian Indonesia.
"Ekspor produk pertanian tidak harus dalam volume besar, tetapi nilai tambahnya harus terus ditingkatkan. Dalam banyak kesempatan, saya selalu ingatkan untuk melakukan hilirisasi," kata Ma'ruf Amin saat melepas ekspor beragam komoditas pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Ia mengungkapkan, hasil pertanian Indonesia yang masih mentah hendaknya diolah terlebih dahulu agar punya nilai tambah sebelum diekspor ke luar negeri.
Baca juga: Wapres Minta Seleksi Pegawai BUMN Lebih Ketat, Jangan Ada Kebobolan seperti Kasus KAI
Menurutnua, hilirisasi produk pertanian juga akan berdampak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengolah produk-produk itu
"Olah dahulu produk-produk pertanian, baru diekspor. Jadi kita melakukan hilirisasi, tidak hanya tambang, tapi juga produk pertanian harus kita hilirisasi," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mengatakan, pengusaha-pengusaha juga harus cerdik dalam mengambil setiap peluang yang ada.
Untuk itu, mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, potensi besar UMKM harus digerakkan dan sumber daya manusia di bidang pertanian juga harus ditingkatkan.
"Pada lawatan saya ke Uzbekistan pada Juni lalu, para pebisnis di sana menyampaikan adanya permintaan tinggi untuk produk makanan-minuman halal, termasuk buah-buahan dari Indonesia. Peluang-peluang seperti ini, saya kira harus bisa ditangkap," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Lepas Ekspor Jahe hingga Durian Rp 12,45 Triliun ke 176 Negara
Untuk diketahui, pada hari ini Ma'ruf melepas ekspor beragam komoditas pertanian berupa jahe, susu, telur, dan durian senilai total Rp 12,45 triliun ke 176 negara.
Ma'ruf Amin bersyukur lantaran beberapa komoditas unggulan pertanian dapat memasok pasar ekspor ke sejumlah negara, di samping memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Ia mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor pertanian hingga Juni 2023 telah mencapai 21,2 juta ton.
"Semoga ekspor produk pertanian Indonesia semakin meningkat, baik volume maupun nilai rupiahnya. Tentu dengan tetap mengutamakan keamanan pasokan dan stabilitas harga komoditas di dalam negeri," kata Ma'ruf Amin.
Baca juga: Lepas Ekspor Pertanian Senilai Rp 12,45 Triliun, Wapres Apresiasi Kontribusi Nyata Mentan SYL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.