Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Elektabilitas PDI-P Tak Lepas dari Kepuasan terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini dan Kinerja Jokowi

Kompas.com - 11/08/2023, 16:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, elektabilitas PDI-P berkorelasi dengan kepuasan publik atas kondisi ekonomi dan kinerja Presiden Joko Widodo.

Survei terbaru SMRC pada Juli 2023 menunjukkan, PDI-P memuncaki peta elektabilitas partai politik di angka 28 persen.

"Kenapa PDI Perjuangan menguat? Itu tidak bisa dipisahkan, bukan disebabkan, tapi tidak bisa dipisahkan dari penilaian positif terhadap kondisi ekonomi, satu. Kedua, kepuasan terhadap kinerja Jokowi," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip dari YouTube SMRC TV, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Survei SMRC, Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Capai 70 Persen, PDI-P: Akan Dilanjutkan Ganjar

Saiful menuturkan, tingginya elektabilitas PDI-P itu selaras dengan kepuasan publik terhadap kondisi ekonomi, di mana terdapat 30,8 persen yang menyatakan kondisi ekonomi saat ini baik atau sangat baik.

Ia mengatakan, korelasi itu terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa dari 30,8 persen responden yang menyatakan kondisi ekonomi baik, 38 persen di antaranya memilih PDI-P.

Sementara, dari 23,6 persen yang menyatakan buruk atau sangat buruk, hanya 19 persen yang memilih partai berlambang banteng tersebut.

"Ada asosiasi yang sangat positif dengan PDI Perjuangan," kata Saiful.

Baca juga: Survei SMRC, Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Capai 70 Persen, PDI-P: Akan Dilanjutkan Ganjar

Selain kepuasan atas kondisi ekonomi, Saiful menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga berkorelasi dengan elektabilitas PDI-P.

Setali tiga uang, survei juga menunjukkan bahwa dari 77,3 persen responden yang puas dengan kinerja Jokowi, 32 persen di antara cenderung akan memilih PDI-P.

Sementara, dari 32,7 persen responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, hanya 16 persen di antaranya yang akan memilih PDI-P.

Saiful menuturkan, secara teori, kepuasan publik terhadap pemerintah memang akan diasosiasikan dengan partai politik pendukung pemerintah.

Namun, survei menunjukkan bahwa korelasi di atas hanya ditemukan di PDI-P, tidak di partai politik pendukung pemerintah lainnya.

"Partai pendukung pemerintah banyak, bukan hanya PDI Perjuangan, tapi kemungkinan saya memahaminya adalah bahwa bagaimanapun di antara partai itu ada degree kedekatannya dengan pemerintah," ujar Saiful.

Baca juga: Tingkah Kocak Desta Saat Jajal LRT Bareng Jokowi

Saiful menduga, di mata masyarakat, PDI-P adalah partai politik yang dianggap paling dekat dengan pemerintah sehingga menikmati berkah elektoral dari kepuasan publik.

"PDI Perjuangan mungkin yang paling atas di dalam hierarki dukungan itu dan oleh karena itu kemungkinan besar dia mendapatkan insentif paling banyak," kata dia.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.041 orang responden pada 16-23 Juli 2023.

Para responden dipilih secara acak. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com