Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pemred Media Nasional, Jokowi Ungkap Presiden Masa Depan Harus Mampu "Lari Maraton"

Kompas.com - 10/08/2023, 16:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan soal karakter presiden mendatang yang diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya saat bertemu dengan para pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (10/8/2023).

Menurut Pemimpin Redaksi IDNTimes Uni Lubis, Jokowi mula-mula menjelaskan soal kemajuan yang sudah dicapai oleh pemerintahan saat ini. Antara lain, hilirisasi sumber daya mineral.

Kepala Negara juga menyinggung kondisi geopolitik dunia yang semakin penuh tantangan.

"Sehingga dibutuhkan pemimpin yang bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai. Berani, punya nyali, konsisten, punya endurance, bisa lari marathon," ujar Uni kepada wartawan usai pertemuan pada Kamis siang.

Baca juga: Momen Jokowi Video Call Bareng D: Bapak Suka Metal Juga?

"Jadi bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai, bisa mengambil keputusan yang berani, punya nyali, konsisten, punya endurance dan bisa semacam lari maraton dengan melihat kondisi dunia saat ini," ungkapnya.

Uni melanjutkan, dalam pertemuan sekitar 2,5 jam tersebut, Jokowi dan para pemred tidak membahas soal cawe-cawe dalam pemilu.

Kemudian, soal perkiraan Jokowi berapa pasang calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilu 2024 juga tidak dibahas dalam pertemuan pada Kamis siang.

"Kami tidak menanyakan itu. Karena kami mencari kata kunci yang lain. Ya (soal) itu tadi, sosok yang memenuhi kriteria presiden, yang diharapkan oleh Presiden Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya," jelas Uni.

Baca juga: [HOAKS] Jokowi Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim

Dia melanjutkan, Jokowi pun memberikan penjelasan soal putranya, Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut dipersiapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk capres Prabowo Subianto.

Penjelasan Presiden juga sekaligus menanggapi soal bagaimana nantinya apabila Gibran secara usia diperbolehkan menjadi cawapres.

"Dan tadi soal Gibran (dibahas). (Kata presiden), kami di keluarga enggak pernah membicarakan soal itu. Jadi, silakan ditanya kepada Gibran aja," kata Uni menirukan pernyataan Jokowi.

Setelahnya, para pemred kembali bertanya apakah Presiden Jokowi akan merestui apabila Gibran secara usia akhirnya bisa maju sebagai cawapres.

Baca juga: INFOGRAFIK: Hoaks! Jokowi Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Rocky Gerung

"Pak Presiden cuma ketawa. Tapi intinya, (Presiden mengatakan) "Kami enggak pernah bicara itu di keluarga dan jarang lho saya ketemu atau ngobrol-ngobrol soal itu dengan keluarga"," tambah Uni kembali menirukan pernyataan Jokowi.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi SCTV Retno Pinasti mengatakan, dalam pertemuan kali ini, Jokowi menyampaikan soal pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18 persen.

"Angkanya cukup membedakan, tapi masih ada satu PR yaitu pemerataan ekonomi. Jadi mungkin itu akan jadi konsen-nya Pak Presiden ya karena 57.3 persen masih di Jawa dan sebagainya," tutur Presiden.

"Jadi sepertinya itu akan dijadikan fokus karena Pak Presiden masih menginginkan laju seperti ini karena kalau konsisten pertumbuhan seperti ini nanti dalam 15 tahun ditargetkan Indonesia menjadi negara maju," lanjutnya.

Oleh karenanya, tutur Retno, Jokowi menegaskan bahwa diperlukan pemimpin masa depan yang punya nyali dan berani. Sebab, selain persoalan dalam negeri ada pula tantangan di luar negeri yang baru dihadapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com