Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 34.000 Hektar Lahan di IKN Sudah Bisa Dibeli, Ini Peluang

Kompas.com - 09/08/2023, 11:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini sebanyak 34.000 hektar lahan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah bisa dibeli.

Jokowi menekankan bahwa hal tersebut merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan para investor.

"34.000 hektar lahan sudah bisa dibeli. Dibeli. Enggak ada gratisan di sana. Harganya berapa? Tanya ke Pak Kepala Otorita (Bambang Susantono). Ini peluang. Ini peluang," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional Persatuan Real Estate Indonesia (REI) ke XVII Tahun 2023 di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).

Presiden juga menyebut bahwa IKN sebagai sentra ekonomi baru bagi Indonesia.

Baca juga: Jokowi: Di Dunia Sekarang Ini Proyek Terbesar Ada di Indonesia, Namanya IKN

Sementara itu, di tataran dunia, saat ini IKN diklaim merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang terbesar.

"Di dunia sekarang ini proyek terbesar yang ada itu hanya satu, di Indonesia yang namanya Ibu Kota Negara Nusantara," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menekankan soal pentingnya investasi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, investasi menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sebuah negara.

Sebab, apabila hanya menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja, pertumbuhan dinilai akan sulit dicapai.

"Semua negara karena kalau hanya tergantung pada APBN, negara-negara itu enggak akan mungkin bisa tumbuh. Investasi menjadi kunci," ujar Jokowi.

Baca juga: Meski Keuangan Karut-marut, Waskita Diserahi Proyek Terbanyak di IKN

Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mendorong agar daya saing Indonesia terus ditingkatkan.

Presiden Jokowi pun mengungkapkan, saat ini daya saing Indonesia sudah naik peringkat dari posisi ke-44 ke posisi 34 di seluruh dunia.

"Ini naik 10 peringkat. Naik 10 peringkat. Ini tertinggi di dunia untuk kenaikannya. Kenaikannya sangat, lompatannya sangat penting. Negara tanpa competitiveness, daya saing yang baik, jangan berharap bisa survive. Karena persaingan antar negara ini sangat ketat sekali," kata Jokowi.

"Baik memperebutkan kue ekonomi, memperebutkan kue investasi, semuanya jadi rebutan. Semuanya bersaing, saling memperbaiki diri, semua negara. Kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya," ujarnya lagi.

Baca juga: Jokowi: Di Dunia Sekarang Ini Proyek Terbesar Ada di Indonesia, Namanya IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com