Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di UNY, Gus Halim Paparkan 5 Peran Mahasiswa Wujudkan Society 5.0

Kompas.com - 08/08/2023, 18:14 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, terdapat lima peran mahasiswa dalam politik untuk mewujudkan society 5.0.

Pertama, mahasiswa sebagai agen perubahan melalui inovasi-inovasi kreatif yang harus mampu membawa perubahan dan memecahkan persoalan yang ada di masyarakat.

Kedua, mahasiswa sebagai kontrol sosial yang diharapkan memiliki kepekaan sosial untuk menjaga persatuan dan kebhinekaan masyarakat Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Halim saat memberikan materi dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (8/8/2023).

Adapun peran ketiga, mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan yang harus dibentuk menjadi pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan politik di Indonesia.

Baca juga: Dampak Perang Dingin di Bidang Politik

Keempat, mahasiswa sebagai pengawas atau pengontrol politik yang harus memiliki daya pikir analitis dan kritis. Hal ini bertujuan untuk mengawasi kebijakan pemerintah.

Dengan daya pikir analitis, mahasiswa diharapkan memiliki peran aktif untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah melalui inovasi-inovasi baru untuk melakukan pembangunan manusia berkelanjutan.

Kelima, mahasiswa sebagai penjaga nilai yang diharapkan berperan aktif untuk menjaga nilai-nilai persatuan nasional dan menggaungkan narasi-narasi kebangsaan.

"Kelima peran tersebut, dapat dilakukan secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi secara bijak, demi tercapainya masyarakat super cerdas dan society 5.0," imbuh Gus Halim.

Baca juga: Kemnaker Kuliah Umum di USU Bahas Peluang Kerja Era Society 5.0

Menurutnya, mewujudkan masyarakat yang mampu berdampingan dengan teknologi untuk kesejahteraan bersama merupakan upaya penting dalam mencapai society 5.0.

Definisi society 5.0

Pada kesempatan tersebut, Gus Halim menjelaskan, society 5.0 didefinisikan sebagai masyarakat super cerdas yang mampu memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk melakukan pembangunan manusia berkelanjutan dan mencari permasalahan sosial.

Gus Halim yakin bahwa teknologi yang dimanfaatkan secara maksimal dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan inklusivitas, dan menghapus kemiskinan.

Menurut Gus Halim, mahasiswa masa kini dihadapkan pada tantangan besar, yakni revolusi industri 4.0 dan revolusi society 5.0.

Baca juga: Internet Makin Dibutuhkan di Masa Pemulihan Ekonomi, Dorong Terciptanya Society 5.0

“Dalam revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat masif hingga menimbulkan berbagai disrupsi yang memengaruhi perubahan tatanan sosial masyarakat,” imbuhnya.

Disrupsi teknologi dan informasi, lanjut Gus Halim, membuat masuknya pengaruh paham asing, seperti radikalisme, ekstremisme, fasisme, liberalisme, dan paham-paham lain yang bertentangan dengan Pancasila.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com