JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bali I Wayan Koster mengaku bakal fokus memenangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 yang diusung PDI-P.
Hal ini akan dilakukan Koster setelah tidak menjabat sebagai Gubernur Bali per 5 September 2023.
Koster bahkan yakin kemenangan Ganjar di Bali pada Pilpres 2024 paling tidak sama dengan angka keterpilihanan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
"Pokoknya Bali itu metal, merah total. Ganjar di Bali harus menang di atas 90 persen, dahulu Pak Jokowi menang 92 persen. Pak Ganjar saya harapkan juga bisa mencapai target minimum sama dengan 92 persen," kata Koster dalam keterangannya, dikutip Selasa (8/8/2023).
Hal ini disampaikan Koster menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri acara dialog peneliti BRIN di Tabanan, Bali, Senin (7/8/2023).
Baca juga: DPRD Umumkan Jabatan Koster sebagai Gubernur Bali Berakhir 5 September 2023
Koster mengatakan, upaya memenangkan Ganjar itu akan dilakukannya dalam kapasitas sebagai Ketua DPD PDI-P Bali.
Selain itu, Koster juga mengaku bakal beraktivitas kembali ke desa, selepas melaksanakan tugas kepartaian. Hal itu dilakukan setelah tidak bertugas sebagai Gubernur Bali.
"Saya menjalankan aktivitas biasa kembali ke desa karena saya akan tinggalnya di desa nanti sambil mencari inspirasi juga berkomunikasi dengan para petani, para pelayan, para perajin, masalah lingkungan juga sungai yang kotor, danau yang kotor, sumber air yang kotor, kemudian soal sampah, infrastruktur dan sebagainya itu," kata Koster.
Baca juga: Yenny Wahid Siap Ditunjuk Jadi Bakal Cawapres, Akui Dekat dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo
Koster mengaku, ia akan tetap keliling Pulau Dewata untuk melihat kondisi lapangan pasca selesai sebagai gubernur.
Di sisi lain, ia juga ditanya apakah kemungkinan memperoleh rekomendasi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai calon gubernur (cagub) Bali pada Pilkada serentak 2024.
Namun, ia enggan merinci soal rekomendasi dari partai untuk menjadi kandidat pada pemilihan gubernur (Pligub) Bali pada 2024.
"Kalau rekomendasi itu kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan yang punya hak prerogratif. Belum ada bahasan, tapi kan sudah ada bahasan yang biasa diberlakukan, tidak ada satu yang satu periode, semuanya dua periode. Itu yang terjadi di PDI Perjuangan semuanya diberikan kesempatan dua periode," ujar Koster.
Baca juga: Soal Maju Lagi di Pilkada Bali 2024, Koster Sebut Siap tetapi Tergantung PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.