Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Skrining Kesehatan Jemaah Haji Dilakukan Sebelum Pelunasan

Kompas.com - 05/08/2023, 20:39 WIB
Reni Susanti,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menekan angka kematian jemaah haji, Kementerian Agama akan memperketat skrining kesehatan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, selama ini skrining dilakukan setelah jemaah haji melunasi biaya haji.

“Ini jadi catatan khusus bagaimana kemarin lunas baru cek (skrining), sehingga enggak enak hati tidak meloloskan, karena alasan sudah melunasi,” ujar Menag dalam konferensi persnya di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/8/3023).

Baca juga: Menag: 773 Jemaah Haji dari Indonesia Wafat Tahun Ini, Mayoritas di Atas Usia 60 Tahun

Tahun depan, skemanya akan diubah. Jemaah haji harus lolos skrining sebelum melakukan pelunasan biaya haji.

Dengan kebijakan baru ini, maka diharapkan skrining kesehatan bisa dilakukan lebih baik sehingga jumlah jemaah haji yang wafat bisa ditekan.

Yaqut mengatakan, jumlah jemaah haji meninggal tahun 2023 tertinggi sejak 2015. Jumlahnya mencapai 773 jemaah.

Jumlah itu terdiri dari 752 jemaah haji regular, 18 jemaah haji khusus, dan 3 jemaah haji furoda.

Dari sisi usia, 562 jemaah yang meninggal di atas umur 65 tahun. Kemudian 81 jemaah berusia 60-64 tahun, 109 jemaah di bawah 60 tahun.

“Jemaah haji wafat tertua berusia 98 tahun ada 2 orang dan yang termuda 42 tahun ada 6 orang,” ungkapnya.

Baca juga: Jemaah Haji yang Wafat Tahun Ini Terbesar Sejak 2015, Menag Akan Evaluasi

Untuk pelaksanaan haji tahun depan, pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan kuota haji lebih awal, yakni 221.000 jemaah untuk Indonesia.

Dengan demikian ada banyak waktu bagi pemerintah terkait skrining kesehatan jemaah haji.

“Mudah-mudahan (usulan skrining di awal) disepakati DPR,” ungkap Menag.

Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, evaluasi resmi terkait penyelenggaraan haji akan segera dilakukan DPR. E

valuasi ini sangat penting sebagai bahan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun depan.

“Tak ada gading yang tak retak, pasti ada ditemukan kekurangan di sana sini. Kami menyadari tidak mudah bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan jumlah jemaah lansia yang mencapai 30 persen,” ucap Ace.

Berbagai perbaikan harus dilakukan, termasuk persoalan skrining kesehatan jemaah haji.

“Ini jadi titik awal konsep istitaah (mampu) secara fisik,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com