JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membantah anggapan bahwa pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang.
Menurut Kepala Negara, seluruh perencanaan pembangunan MRT sudah dilakukan secara seksama.
Namun, dalam proses eksekusi di lapangan ada berbagai hal yang memerlukan penyesuaian.
Baca juga: Menhub Pastikan Waktu Tempuh LRT Jabodebek Tetap 43 Menit, Meski Melambat Saat Menikung di Kuningan
"Enggak lah, semua direncanakan semua. Kami hitung tetapi di lapangan ada penyesuaian, ada adjustment, ada penyesuaian, saya kira biasa," kata Presiden saat memberikan keterangan pers di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).
"Secara keseluruhan baik. Enak, nyaman," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun merespons soal kesalahan desain dalam pembangunan LRT.
Menurut Presiden, konstruksi LRT merupakan yang pertama kali dikerjakan secara mandiri oleh anak bangsa.
Baca juga: Ridwan Kamil Usul Bangun BRT, LRT, dan Cable Car di Bandung Raya
Sehingga apabila ada kekurangan menurutnya bisa dimaklumi tetapi harus tetap diperbaiki.
"Tadi kan sudah saya sampaikan, ini LRT yang pertama kali dikerjakan sehingga kalau ada koreksi akan kami perbaiki. Tetapi jangan senang mencari-cari kesalahan karena kesalahan pasti ada karena baru pertama kali," ujar Jokowi.
"Dan ini adalah produksi INKA, konstruksinya dikerjakan oleh kita sendiri sehingga kalau ada kurang-kurang harus dimaklumi tetapi harus tetap diperbaiki," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan soal proyek LRT Jabodebek yang mengalami salah desain pada bagian jembatan rel lengkung atau longspan di Kuningan, Jakarta Selatan.
Hal ini yang membuat kecepatan kereta LRT Jabodebek melambat saat melewat tikungan tersebut.
Karena apabila kecepatan LRT tidak melambat sebelum longspan maka berpotensi meningkatkan kecelakaan.
Longspan LRT tersebut merupakan lintasan bagi LRT yang datang dari arah Timur atau sepanjang Jalan Gatot Subroto yang menuju ke arah Jalan Rasuna Said, atau sebaliknya.
"Kalau lihat longspan dari Gatot Subroto ke Kuningan kan ada jembatan besar, itu sebenarnya salah desain," beber Tiko, sapaan akrabnya, dikutip pada Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Jokowi Tegaskan Jalur LRT Akan Berlanjut hingga Bogor