Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Tak Disanksi karena Temui Prabowo, Hasto: PDI-P Bukan Partai Kejam

Kompas.com - 29/07/2023, 10:58 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan keputusan DPP PDI-P tidak memberikan sanksi kepada Budiman Sudjatmiko yang bertemu dengan bakal calon presiden (bacapres) Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, PDI-P selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan internal partai.

“PDI-P ini kan bukan partai yang kejam, bukan partai yang menindak tanpa suatu proses, yang memerintahkan seseorang untuk dipecat tanpa proses,” ujar Hasto di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023) malam.

Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Budiman Sudjatmiko yang Temui Prabowo Subianto

Meski begitu, Hasto menyerahkan penjelasan detail mengenai keputusan tersebut kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.

Namun, Hasto menggarisbawahi bahwa PDI-P selalu berpijak pada semangat demokrasi, termasuk untuk menangani berbagai masalah yang melibatkan para kadernya.

“Kami adalah partai demokrasi, maka nilai-nilai demokrasi itu yang kami emban, yang kami jalankan dengan baik,” tutur dia.

Sebelumnya, Budiman telah memberikan klarifikasi ke DPP PDI-P pada Jumat siang.

Komarudin Watubun mengatakan, tak ada sanksi yang diberikan kepada kader PDI-P tersebut. Namun, Budiman diperingatkan untuk kembali lagi ke garis-garis organisasi.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Saya Ingin Ganjar-Prabowo Disatukan...

Komarudin mengungkapkan, Budiman tak berniat memberi dukungan pada Prabowo. Budiman hanya ingin melakukan konsolidasi antara Prabowo dengan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.

“Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucap Komarudin.

"Pak Ganjar sebagai generasi reformasi dan Pak Prabowo sebagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagaimana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com