JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan keputusan DPP PDI-P tidak memberikan sanksi kepada Budiman Sudjatmiko yang bertemu dengan bakal calon presiden (bacapres) Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, PDI-P selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan internal partai.
“PDI-P ini kan bukan partai yang kejam, bukan partai yang menindak tanpa suatu proses, yang memerintahkan seseorang untuk dipecat tanpa proses,” ujar Hasto di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023) malam.
Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Budiman Sudjatmiko yang Temui Prabowo Subianto
Meski begitu, Hasto menyerahkan penjelasan detail mengenai keputusan tersebut kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.
Namun, Hasto menggarisbawahi bahwa PDI-P selalu berpijak pada semangat demokrasi, termasuk untuk menangani berbagai masalah yang melibatkan para kadernya.
“Kami adalah partai demokrasi, maka nilai-nilai demokrasi itu yang kami emban, yang kami jalankan dengan baik,” tutur dia.
Sebelumnya, Budiman telah memberikan klarifikasi ke DPP PDI-P pada Jumat siang.
Komarudin Watubun mengatakan, tak ada sanksi yang diberikan kepada kader PDI-P tersebut. Namun, Budiman diperingatkan untuk kembali lagi ke garis-garis organisasi.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Saya Ingin Ganjar-Prabowo Disatukan...
Komarudin mengungkapkan, Budiman tak berniat memberi dukungan pada Prabowo. Budiman hanya ingin melakukan konsolidasi antara Prabowo dengan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.
“Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucap Komarudin.
"Pak Ganjar sebagai generasi reformasi dan Pak Prabowo sebagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagaimana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.