Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Tak Perlu Diganduli Masa Lalu, Kontras Buka Suara

Kompas.com - 20/07/2023, 14:26 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyesalkan pernyataan politikus PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak perlu merasa diganduli masa lalu.

Menurutnya, pernyataan itu menyakiti keluarga korban penghilangan paksa 1998.

Jane mengatakan, sudah jelas dalam penyelidikan tim Pro Justicia Komnas HAM disebutkan indikasi keterlibatan Prabowo dalam peristiwa penculikan para aktivis 98.

Prabowo yang menjabat Komandan Jenderal Kopassus terbukti memerintahkan penculikan terhadap 23 aktivis. Jane menyebut, sebanyak 9 orang di antaranya selamat dan dibebaskan.

Baca juga: Keluarga Korban Kerusuhan 98 Masih Ada dan Menunggu Utang Pemerintah Tuntaskan Kasus Ini...

"Sementara 13 orang lainnya tak diketahui keberadaannya hingga kini dan satu orang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa," ujar Jane kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Sehingga, menurutnya, pernyataan Prabowo dan Budiman Sudjatmiko seolah mengubur kesalahan kelam para terduga pelaku penghilangan paksa di awal reformasi itu.

"Padahal apabila kondisi ini terus dilanggengkan oleh Negara, tentu lagi-lagi Negara kembali mempertontonkan kekebalan hukum (impunitas) bagi pelaku pelanggar HAM di Indonesia," ucap dia.

"Sementara keluarga korban penghilangan paksa 1997/1998 masih menanti kejelasan kasusnya dan ada generasi masa kini yang membutuhkan jaminan perlindungan dari negara," sambung Jane.

Baca juga: Sosok Budiman Sudjatmiko, Aktivis Reformasi dan Politikus PDI-P yang Puja-puji Prabowo

Sebelumnya, Prabowo dan Budiman Sudjatmiko bertemu di Jakarta pada Selasa (18/7/2023) malam.

Dilansir dari tribunnews.com, Budiman pun menyatakan situasi sekarang sudah berbeda.

Dia dan Prabowo pun sepakat mengenang masa lalu hanya sebagai masa lalu.

"Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami tapi untuk bangsa," ungkapnya.

Karena itu, Budiman pun memberikan dukungan kepada Prabowo untuk tidak terus diganduli oleh masa lalu. Apalagi, Ia menilai Eks Danjen Kopassus itu sebagai tokoh bangsa yang baik.

Baca juga: 2 Jam Pertemuan Prabowo-Budiman Sudjatmiko: Bicara Kecocokan hingga Manuver ke Gerindra

"Oleh karena itu, saya apresiasi, ajak Pak Prabowo, ayok jalan terus, mudah-mudahan, kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini seperti Pak Prabowo tidak terus diganduli masa lalu," jelasnya.

Di sisi lain, Budiman menambahkan bahwa dirinya ingin mengenang masa lalu bersama Prabowo dengan manis. Dia tidak mau terus menerus berhutang dengan masa lalu.

"Saya pikir, saya akan mengenang masa-masa lalu saya dan Pak Prabowo akan masa lalu Pak Prabowo dengan manis, ya. Apapun itu, kita berhutang kepada masa depan, bukan berhutang pada masa lalu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com