Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Menkumham, Serikat Buruh Internasional Dorong Indonesia Bantu Pulihkan Demokrasi di Myanmar

Kompas.com - 20/07/2023, 12:27 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mendukung upaya yang dilakukan Gerakan Buruh Internasional dalam memulihkan demokrasi guna membawa perdamaian bagi rakyat Myanmar.

Hal ini disampaikan Yasonna usai menerima Konfederasi Serikat Buruh Internasional atau President International Trade Union Confederation (ITUC), bersama Federasi Serikat Buruh Global (GUFs), ASEAN Trade Union Council (ATUC), dan Anggota Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (APHR) di kantornya, Selasa (18/7/2023).

"Kami sangat mendukung dan peduli agar demokrasi di Myanmar kembali pulih," kata Yasonna dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Blinken Sebut AS Kirim Bantuan untuk Myanmar Capai Rp 2 Triliun

Adapun pertemuan ini dilakukan dalam rangka membawa misi bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia untuk melobi Pemerintah dan membangun aliansi masyarakat sipil dalam mendukung pemulihan demokrasi di Myanmar mulai 18-31 Juli 2023.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden ATUC Andi Gani Nena Wea mengatakan, peran Indonesia sebagai ketua ASEAN sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan ASEAN Five Point Consensus di Myanmar.

"Kita harus mendesak rezim militer untuk menghentikan kekerasan dan menerapkan Five Point Consensus ASEAN, serta mendukung pemulihan Pemerintahan yang demokratis di Myanmar," kata Andi Gani.

Andi Gani mengungkapkan, Five Point Consensus itu berisi seruan untuk menghentikan kekerasan dan mengadakan dialog yang konstruktif antara semua pihak terkait.

Baca juga: Bantu Redakan Konflik di Myanmar, RI Sudah Lakukan 110 Pendekatan

Ia mengatakan, pertemuan ini juga menyuarakan penderitaan kaum buruh di Myanmar yang meninggal di tempat kerja mereka.

"Teman-teman buruh di Myanmar sedang mengalami represi yang luar biasa oleh rezim junta militer di sana. Ada ribuan yang dipenjara, terbunuh, menanti eksekusi hukuman mati, dan beberapa pimpinan serikat pekerja dalam kondisi yang tidak aman karena dalam target operasi untuk dihilangkan," kata Andi Gandi.

Untuk itu, Andi Gani mendesak Indonesia bersama negara ASEAN lainnya terus membantu Myanmar memulihkan demokrasi dari junta militer.

Senior Director ITUC untuk wilayah Asia Pasifik yang berkedudukan di Singapura Patuan Samosir ini mengatakan, perlu ada tindakan yang efektif dari komunitas internasional seperti ASEAN untuk segera mengakhiri kekerasan militer dan memulihkan demokrasi sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Myanmar.

"Gerakan Serikat Buruh Internasional ini memiliki komitmen yang kuat dan siap mendukung Pemerintah Indonesia selaku Ketua ASEAN untuk membawa perdamaian yang abadi bagi rakyat Myanmar," ujar Andi Gani.

Baca juga: Menlu Retno Buka Suara soal Pertemuan Thailand dengan Junta Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com