JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa persaingan Amerika Serikat dan China berpengaruh terhadap politik domestik di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Mahfud saat menjadi keynote speaker dalam seminar “Kepemimpinan Strategis Indonesia di ASEAN di Tengah Rivalitas Geopolitik dan Ancaman Kejahatan Transnasional” di Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (13/7/2023).
“Persaingan Amerika dan China juga berpengaruh pada politik domestik di Indonesia sekalipun, sehingga isunya itu si A didukung RRC, si B didukung oleh Amerika. Isu itu muncul-muncul juga,” kata Mahfud, dipantau dari YouTube Kemenko Polhukam, Jumat (14/7/2033).
“Bahkan kadang kala orang kampanye, ‘Jangan khawatir Amerika di belakang kita’ meskipun itu tidak sesederhana itu masalahnya,” ujar dia.
Baca juga: Soal Tindak Pidana Pemilu, Mahfud: Mencegah Lebih Baik daripada Menunggu di Tikungan
Mahfud juga tidak memungkiri, rivalitas AS-China berdampak terhadap negara-negara di ASEAN.
Ia menyebut, AS dan China mengarahkan “cengkeramannya” ke negara-negara ASEAN.
“Rivalitas ini diawali oleh ekonomi semula, tetapi kemudian menjadi rivalitas politik dan militer,” kata Mahfud.
Namun, di sisi lain, kata Mahfud, Amerika dan China merupakan mitra strategis ASEAN yang sama-sama penting.
China merupakan mitra dagang terbesar di ASEAN selama 14 tahun berturut-turut.
“Dengan volume perdagangan pada 2022 mencatat rekor tertinggi yaitu 722 miliar dollar AS,” kata Mahfud.
Baca juga: Menlu AS Bertemu Diplomat China di Jakarta, Ini yang Dibahas
Di sisi lain, AS juga mencatatkan foreign direct investment terbesar. Sebagai contoh pada 2022, mencatatkan nilai 40 miliar dollar AS.
“Di tengah kondisi tersebut, ASEAN tentu harus memperkuat sentralitas dan kesatuannya dari pengaruh kekuasaan eksternal yang ingin memecah ASEAN ini,” ucap Mahfud.
Selain rivalitas AS-China, kata Mahfud, tantangan ASEAN selanjutnya yakni masih berlangsungnya konflik Rusia-Ukraina dan situasi krisis di Myanmar.
Tantangan lainnya ancaman kejahatan transnasional dan keamanan maritim kawasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.