JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menampik anggapan bahwa Nasdem ingin menyaingi kekuatan partai politik (parpol) lain yang sama-sama pernah menggelar acara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Ali mengatakan, Nasdem sejak Februari 2023 sudah mendapatkan izin untuk mengadakan acara Apel Siaga Perubahan di GBK.
Lokasi itu dipilih karena memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung kader Nasdem dari seluruh wilayah Tanah Air.
“Kegiatan ini kami rencanakan sebelum partai-partai lain menggunakan GBK untuk kegiatannya. Jadi tidak ada niat, tidak ada maksud apa-apa untuk menandingi partai-partai lain,” ujar Ali dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Nasdem Yakin Demokrat Tak Akan Tinggalkan Koalisi Perubahan, Sebut Ada SBY dan AHY
Menurutnya, Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan untuk memberi semangat para kader untuk berjuang menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Apakah kita nanti akan mampu melakukan lompatan lebih tinggi dari pada hari ini atau tidak, sangat bergantung bagaimana kekuatan konsolidasi yang akan dilakukan oleh Partai Nasdem,” kata Ali.
Di sisi lain, Ali menjamin bahwa bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tidak akan menggunakan momentum itu untuk mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Meskipun, dalam gelaran tersebut Anies dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bakal menyampaikan pidato politiknya.
Baca juga: Alasan Nasdem Pilih GBK ketimbang JIS untuk Apel Siaga Perubahan
“Belum ada pernyataan kepada kami sebagai parpol yang mengusung Mas Anies kapan akan deklarasikan pasangan calon wapres tersebut,” kata Ali.
Diketahui sebelum Nasdem, PDI-P telah lebih dulu menggunakan GBK untuk menggelar perayaan puncak Bulan Bung Karno pada 24 Juni 2023.
Jelang Pemilu 2024, hubungan Nasdem dan PDI-P kian berjarak meskipun keduanya bekerja sama untuk memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Keretakan mulai terjadi setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres pada awal Oktober 2022.
Baca juga: Anies Tak Kunjung Umumkan Cawapres, Nasdem: Politik Soal Timing, Bukan Soal Pintar dan Bodoh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.