BANYUASIN, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendoakan agar budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun segera diberi kesehatan setelah dilarikan ke rumah sakit akibat pendarahan di otak.
Menurit Ma'ruf, Cak Nun masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk memberikan bimbingan dan tuntunan.
"Kita selalu mendoakan supaya beliau diberikan kesehatan karena beliau masih dibutuhkan oleh masyarakat, untuk memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat," di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah, Banyuasin, Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Kondisi Cak Nun Membaik, tapi Masih Belum Bisa Dibesuk
Ma'ruf pun mengaku prihatin ketika mendengar kabar terkait kondisi kesehatan Cak Nun.
"Kita prihatin ya dan insya Allah mudah-mudahan saya bisa nanti menengok beliau," ujar mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu.
Budayawan dan cendekiawan muslim Emha Ainun Najib alias Cak Nun (70) tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta akibat mengalami pendarahan otak.
"Kabar terakhir yang saya dapat jam 17.00 WIB tadi, kondisi Cak Nun sudah semakin membaik," ujar Mantan Sekretaris Cak Nun, Nur Janis Langgabuana saat dihubungi, Kamis (6/7/2023).
Menurut informasi yang ia terima, Cak Nun pada Minggu (2/7/2023) sempat manggung dengan Kyai Kanjeng di Kampung Mataraman.
"Minggu malam sempat pentas di kampung Mataraman sampai jam 24.00 WIB," kata dia.
Menurut Janis, kondisi fisik Cak Nun harus dijaga. Ia menduga Cak Nun kelelahan mengingat usia Cak Nun sudah 70 tahun.
Baca juga: Cak Nun Alami Pendarahan Otak, Dirawat di RSUP Sardjito Yogyakarta
Saat ini, Cak Nun sudah bisa berkomunikasi tetapi terbatas, dan masih dalam perawatan intensif, dan baru pertama kali Cak Nun dirawat secara intensif di rumah sakit.
"Sebelumnya Cak Nun pernah stroke ringan tetapi bisa pulih, stroke ringan pernah menyerang mata beliau ada pendarahan di kata. Setelah itu pentasnya hanya sampai jak 24.00, kalau dulu sampai jam 03.00-04.00 pagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.