Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Prabowo Makin Intim Jelang Pilpres 2024, Internal PDI-P Dinilai Mulai Panik

Kompas.com - 06/07/2023, 11:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai internal PDI-P sedang panik sehingga mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Padahal, menurutnya, Jokowi ingin dukungannya tidak cuma tersebar ke Ganjar Pranowo saja, melainkan juga ke Prabowo.

"Pernyataan PDI-P ini menguatkan bahwa mengemuka kepanikan di internal karena Presiden Jokowi ingin dukungannya tersebar bukan hanya ke Ganjar, namun juga ke Prabowo," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Kamis (6/7/2023).

Agung mengatakan, jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang tinggal menghitung bulan ini, Jokowi malah semakin intim dengan Prabowo.

Baca juga: PDI-P Dinilai Mulai Terganggu dengan Isu Kemesraan Jokowi-Prabowo, Kekeh Sebut Ganjar

Bahkan, ia menilai bahwa Jokowi tidak mencoba mengurangi intensitas pertemuannya dengan Prabowo.

"Otomatis PDI-P di titik ini harus berjuang keras untuk hattrick, dengan mencari cawapres (calon wakil presiden) yang tepat dan kampanye yang atraktif agar Ganjar kembali unggul dari Prabowo," kata Agung.

Kemudian, Agung mengingatkan bahwa dukungan Jokowi kepada Prabowo sangat solid. Sebab, keduanya memiliki relasi positif sejak dulu.

Misalnya, saat ini Prabowo merupakan salah satu menteri di kabinet pemerintahan Jokowi. Kemudian, Prabowo juga pernah mendukung Jokowi saat bertarung dalam Pilkada DKI 2012.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Jokowi Pilih Prabowo, Saya Luruskan Itu Tidak Benar

Apalagi, menurutnya, hubungan antara Prabowo dan Jokowi memang sudah berlangsung sangat lama.

"Telah diuji dalam dua pilpres dalam periode 2014 dan 2019, sehingga ada nilai-nilai kebijaksanaan yang dikedepankan ketika Prabowo legowo sebagai pembantu presiden pasca kalah Pilpres 2019," ujar Agung.

Sementara itu, Agung mengatakan, Jokowi hanya dianggap sebagai petugas partai dalam nalar politik internal PDI-P. Mengingat, partai berlambang kepala banteng itu sudah memiliki queen maker, yakni Megawati Soekarnoputri.

Oleh karenanya, Agung menilai wajar apabila Jokowi lebih nyaman atau mengakomodasi Prabowo sebagai salah satu capres jagoannya.

Baca juga: PDI-P Nilai Jokowi Tidak Sedang Bangun Dinasti Politik, Contohkan Gibran dan Bobby Satu Partai

Dalam beberapa hasil survei kredibel juga menunjukkan bahwa Prabowo sementara ini unggul ketimbang Ganjar dalam beragam simulasi pilpres, baik satu atau dua putaran saat berhadap-hadapan.

"Secara elektoral, bersama Prabowo, kans menang Presiden Jokowi lebih baik ketimbang hanya mendukung Ganjar semata. Artinya, Presiden Jokowi punya kepastian untuk bisa berharap program-programnya sekarang dilanjutkan oleh Prabowo maupun Ganjar," katanya.

Sementara itu, Agung menduga Jokowi merasa kurang strategis jika hanya mendukung Ganjar saja.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com