JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, latihan gabungan (latgab) TNI 2023 bertujuan untuk meningkatkan daya tempur satuan.
Hal itu diungkapkan Yudo saat mengawali rapat paparan latgab TNI 2023 di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Panglima Yudo menyebutkan, latgab tersebut untuk menguji kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista), interoperabilitas angkatan, doktrin, prosedur, dan organisasi dalam pelaksanaan keamanan militer maupun operasi gabungan.
"Jadi latihan puncak masing-masing tidak ada artinya kalau tidak ada perubahan, karena memang di dalam Keputusan Peraturan Panglima TNI tentang latihan gabungan ini, sistem pertahanan kita masih menggunakan operasi gabungan TNI,” kata Yudo, dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Rabu (5/7/2023).
Rencananya, Latgab TNI akan digelar di tiga trouble spot atau komando gabungan wilayah pertahanan (Kogabwilhan), pada Juli ini.
Kogabwilhan I di Dabo Singkep, Riau, Kogabwilhan II di Asembagus, Situbondo, dan Kogabwilhan III di Manokwari Selatan, Papua Barat.
“Mari kita laksanakan latihannya seperti perintah operasi gabungan TNI, yang masing-masing matra yang juga menyusun dari tugas Komando Tugas Gabungan (Kogasgab), dan Kogasgab diberikan kepada matra masing-masing,” kata Yudo.
Diberitakan sebelumnya, TNI dari tiga matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), berencana menggelar latgab di tiga wilayah pertahanan.
Hal itu disampaikan Panglima Yudo saat menyampaikan arahan dalam Rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, 9 Februari 2023.
Latgab itu akan diikuti oleh seluruh prajurit dan alutsista yang dimiliki tiga matra yang berada di bawah Kogabwilhan I, II, dan III.
"Nanti dipimpin oleh Kogabwilhan. Sehingga dengan alutsista dan personel yang ada, kita bisa menghitung berapa sebenarnya kemampuan kita, mampu tidak ketika menghadapi tiga trouble spot," kata Yudo di hadapan pimpinan dari tiga matra.
Baca juga: Kepala BP2MI: Ada Oknum Polri dan TNI Terlibat dalam Kasus TPPO, bahkan di BP2MI
Pengukuran kemampuan personel dan alutsista itu, menurut Yudo, sebagai bahan evaluasi untuk 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.