Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Ubah Strategi, BNPT: Tadinya Pakai Peluru, Sekarang Pendekatan Kotak Suara

Kompas.com - 05/07/2023, 18:19 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, terjadi perubahan serangan terorisme di Indonesia dari penggunaan kekerasan berubah jadi pendekatan politik.

Pola yang berubah ini dinilai harus menjadi diskursus khususnya di tengah tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Mengubah strateginya yang tadinya pakai peluru dengan menggunakan kotak suara. Supaya bisa masuk ke parlemen, ke DPR (mereka) bisa atur buat Undang-Undang segala macam," kata Rycko saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: BNPT Serahkan Berbagai Temuan Soal Al Zaitun ke Kemenag, MUI dan Kepolisian

Rycko mengatakan tren serangan fisik karena isu terorisme memang terus menurun. Namun menurut dia, tren yang menurun tidak bisa dianggap situasi gerakan radikal di Indonesia ikut menurun.

"Saya sampaikan temuan kami, bahwa sel-sel di bawah ini ada pola pendekatan dan strategi yang perlu kita antisipasi," ucap dia.

Rycko mengatakan temuan ini sudah dibicarakan dengan pemerintah, akademisi dan koalisi masyarakat sipil lainnya.

Baca juga: BNPT Sebut Kemenag Akan Beri Tindakan Administrasi untuk Ponpes Al Zaytun

BNPT bersama mitra kerjanya sedang membicarakan upaya efektif agar bisa menghentikan gerakan radikal bawah tanah yang terjadi.

Termasuk juga masuknya pemikiran-pemikiran radikal yang merambah ke dunia pendidikan.

"Terjadinya perubahan pola serangan terorisme dari hard menjadi soft, tidak menggunakan serangan terbuka tetapi menggunakan serangan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat mendekati anak-anak dan sekolah-sekolah, pondok-pondok dan medsos," tutur Rycko.

BNPT saat ini tidak lagi membicarakan menangkal senjata radikalisme dan terorisme, tapi tentang perubahan pendekatan dari pendekatan kekerasan ke pendakatan yang lebih halus lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com