Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPT Ungkap Dua "Kiblat" Teroris di Muka Bumi

Kompas.com - 07/06/2023, 14:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza mengungkapkan bahwa ada dua kelompok teroris yang menjadi kiblat para teroris di muka bumi, yakni Al Qaeda serta Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Saya perlu laporkan, bahwa di dunia saat ini ada dua kutub besar kelompok terorisme yang menjadi kiblat teroris di planet bumi ini," kata Rycko dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (7/6/2023).

Rycko menyampaikan, kelompok teroris yang berkiblat pada Al Qaeda umumnya lebih sering menyerang simbol-simbol barat, seperti serangan bom yang terjadi di Bali pada dekade 2000-an lalu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pendiri Al-Qaeda Osama bin Laden Tewas Ditembak Mati Pasukan AS

Di Indonesia, kelompok ini beraktivitas menggunakan nama Jemaah Islamiyah yang telah bermetamorfosis ke beberapa kelompok.

Sementara itu, kelompok teroris yang berkiblat pada ISIS umumnya menjadikan aparat negara, seperti TNI dan Polri, serta tempat-tempat ibadah sebagai target mereka.

Jamaah Ansharut Daulah dan Mujahidin Indonesia Timur, kata Rycko, adalah kelompok teroris yang berkiblat ke ISIS.

Rycko pun menyampaikan bahwa jaringan dua kelompok teroris tersebut di Indonesia semakin besar, ditandai dengan semakin gencarnya penindakan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

"Ada kesan, ada anggapan, kelompok Jemaah Islamiyah ini sudah tidak ada lagi, sebenarnya mereka sedang melakukan konsolidasi, pola rekrutmen, meningkatkan kemampuan dan menggalang dana," kata dia.

Baca juga: Presiden Iran Singgung ISIS dan Islamophobia Saat Berkunjung ke Masjid Istiqlal

Rycko menyebutkan, hal itu terbukti dari penangkapan terduga teroris yang berafiliasi dengan kelompok ini di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam beberapa waktu terakhir.

"Ini menunjukkan bahwa jaringan itu terus melakukan konsolidasi, mempersiapkan, dan apabila mereka sudah siap, sumber daya sudah cukup, mereka akan melakukan tindakan," kata Rycko.


Rycko menuturkan, kelompok yang berkiblat ke ISIS nyatanya juga terus berkembang meski terkesan tidak besar karena tidak menyerang simbol-simbol negara barat.

Malahan, menurut Rycko, masyarakat dari negara barat justru sudah dimanfaatkan untuk gabung dalam kelompok teroris yang berkiblat kepada ISIS.

"Jika kita tidak hati-hati menagnani kasus seperti ini, jaringan teroris ini bisa digunakan untuk kepentingan barat agar tidak menyerang kepada simbol-simbol barat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com