JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Masinton Pasaribu menyentil Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal isu penjegalan terhadap bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan.
Dalam bukunya yang baru dirilis berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi", SBY menyebut Kepala Negara tak ingin Anies maju menjadi capres.
Padahal, Masinton menilai, jika Anies akhirnya gagal menjadi capres, hal itu bukan karena penjegalan pemerintah.
"Pemerintah tidak mungkin melanggar konstitusi membatasi hak konstitusional orang," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Saat SBY Turun Gunung Bela Jokowi soal Cawe-cawe Pemilu 2024, tapi Juga Wanti-wanti
Ia berpendapat bahwa gagalnya seorang bacapres untuk berkontestasi justru karena faktor partai politik pengusung.
Terutama, soal apakah partai partai politik pengusungnya mencukupi syarat untuk mengajukan calon presiden, yakni memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
"Kan syaratnya 20 persen ya kan, jadi ditanyakan partai-partai politik yang akan mengusung keseriusan dari masing-masing parpol tadi," ujar dia.
"Nah kalau enggak bisa terbang, jangan salahkan udara dong, ya kan. Jangan dibilang udaranya yang enggak bersahabat kalau enggak bisa terbang. Periksa dong sayapnya, ya kan. Kalau pesawat engine-nya, pilotnya," ujar Masinton.
Diberitakan sebelumnya, SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu merilis buku berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi".
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, buku tersebut dirilis SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (26/6/2023).
“Tulisan ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman para pimpinan dan kader Demokrat mengenai situasi Pilpres 2024 dan cawe-cawe Presiden Jokowi,” ujar Herzaky dalam keterangannya.
Baca juga: Minta Pembantu Jokowi Kawal hingga Akhir Masa Jabatan, SBY: Beliau Ingin Legacy dan Diingat Rakyat
Adapun buku tersebut berwarna merah dan terdiri dari 27 halaman.
Isi buku tersebut memuat pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.
Ada lima poin yang menjadi sorotan SBY. Pertama, pernyataan Jokowi bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa.
Kedua, isu bahwa Jokowi menginginkan pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon).
Ketiga, anggapan Jokowi tak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden (capres).
Keempat, anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan pada sejumlah pihak untuk menjadi capres atau cawapres.
Kelima, Jokowi dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa capres-cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik (parpol).
“Tulisan Bapak SBY yang berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi ini disampaikan khusus pada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air,” demikian isi buku tersebut di halaman belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.