JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi pembaca setia Kompas.com, semangat pagi. Mengawali hari ini, kami suguhkan ulasan peristiwa politik penting yang terjadi sepekan kemarin. Sebab, sejumlah manuver politik terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja oleh pembaca setia.
Sedikitnya, ada dua peristiwa politik yang menarik untuk diulas. Pertama, soal mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik kereta bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dan presiden ke-8 RI.
Baca juga: Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Megawati Berujung Terbukanya Pintu Rekonsiliasi Demokrat-PDI-P...
Peristiwa menarik lainnya, soal bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, yang blusukan ke warga DKI Jakarta, tapi berujung di-bully di media sosial.
Geliat peristiwa politik ini kami ulas dalam Gelitik Nasional, Gerakan Sepekan Politik Nasional. Ini dia rangkumannya.
Tiba-tiba saja, SBY bercerita soal mimpinya naik kereta bersama Megawati, Jokowi, dan presiden kedelapan RI. Cerita itu dibagikan SBY di akun Twitter resminya, @SBYudhyono, Senin (19/6/2023).
Momen itu tepat satu hari setelah putra sulung SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu dengan putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.
Mimpi SBY diawali dari Presiden Jokowi yang menjemputnya di rumah Cikeas, Jawa Barat. Keduanya lantas bertolak menjemput Megawati untuk kemudian bersama-sama menuju Stasiun Gambir di Jakarta Pusat.
Baca juga: 18 Tahun Silam, Awal “Perang Dingin” SBY-Megawati Dimulai…
“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY.
Di stasiun, kata SBY, presiden kedelapan RI sudah menunggu mereka. Namun demikian, dia tak menyebutkan sosok pemimpin itu. SBY hanya bilang, mereka berempat membeli karcis untuk bepergian menggunakan kereta yang sama.
“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” ungkap dia.
Di kereta, kata SBY, dirinya, Mega, dan Jokowi menyapa para penumpang, yang tak lain adalah rakyat yang pernah mereka pimpin dengan kesungguhan hati.
Di akhir mimpinya, SBY dan Jokowi turun kereta di pemberhentian yang sama di Solo, Jawa Tengah. Lalu, SBY melanjutkan perjalanan ke Pacitan dengan bus.
“Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” tulis presiden keenam RI itu.
Kicauan SBY soal mimpi naik kereta bersama ini menarik perhatian publik. Sebab, seakan menjadi rahasia umum bahwa selama belasan tahun hubungan SBY dan Megawati tak akur akibat rivalitas politik pada Pemilu 2004 lalu.
Berawal dari mimpi SBY tersebut, belakangan kedua partai tampak saling membuka diri untuk kembali rujuk. Wacana rekonsiliasi pun mencuat.
Baca juga: PDI-P Buka Seluas-luasnya Peluang Rekonsiliasi Megawati-SBY