KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Angka Stunting Jateng Tinggi, Gus Muhaimin: Naikkan Dana Desa Jadi Rp 5 Miliar

Kompas.com - 18/06/2023, 14:06 WIB
Tim Konten,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, persentase tengkes atau stunting di Provinsi Jawa Tengah masih tergolong tinggi, yakni 21,6 persen.

Hal tersebut ia paparkan dalam Sosialisasi bertajuk “5 Miliar Dana Desa: Penguatan Posyandu Menurunkan Stunting di Desa”, di Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, pada Minggu (18/6/2023).

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Kasus stunting tertinggi Jawa Tengah juga terjadi di Kabupaten Brebes, sebesar 29,1 persen. Ini perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes,” ujar pria yang akrab disapa Gus Imin melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Sejalan dengan data BPS, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menemukan bahwa prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8 persen pada 2022. Provinsi Jawa Tengah sendiri telah menempati peringkat ke-20 tertinggi secara nasional.

“Di Jawa Tengah, terdapat 18 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Angka prevalensi balita stunting di Kabupaten Brebes juga naik 2,8 poin, yakni mencapai 29,1 persen dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya sebesar 26,3 persen,” tegasnya.

Melihat bahaya laten ini, Gus Imin setuju jika Dana Desa dinaikkan menjadi Rp 5 miliar. Dengan meningkatnya Dana Desa, maka kegiatan Posyandu bisa semakin berkembang, khususnya pembangunan fasilitas kesehatan desa untuk penanganan stunting dan kesehatan masyarakat.

“Dana Desa harus naik menjadi Rp 5 miliar tiap desa. Dana ini bisa dimanfaatkan untuk program makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak dibawah umur 2 tahun, pemberdayaan posyandu perempuan, hingga membangun fasilitas desa untuk penanganan stunting dan kesehatan warga,” jelas Gus Imin.

Hingga saat ini, pemanfaaatan dana desa untuk kegiatan pendukung upaya pencegahan stunting selama periode 2015-2022 di Jawa Tengah meliputi pembangunan 42.300 posyandu, 1,5 juta unit prasarana air bersih, 444.000 unit mandi, cuci, kakus (MCK), serta  14.400 unit poliklinik desa (polindes).

Selain itu, telah dibangun juga 45,8 juta meter drainase, 66.700 kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), 76.600 unit sumur, dan 29.000 unit sarana olah raga.

“Pemanfaatan dana saat ini menunjukkan bahwa desa mampu berkontribusi untuk penanganan stunting dari Dana Desa yang saat ini rata-rata Rp 1 miliar per desa. Harapannya, tambahan dana ini dapat menekan angka stunting lebih cepat,” tandasnya.

 

 


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com