Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia dan Kisah Diplomasi Ikan Mas

Kompas.com - 17/06/2023, 06:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaisar Jepang Naruhito bersama Permaisuri Masako akan berkunjung ke Indonesia, Sabtu (17/6/2023).

Naruhito merupakan Kaisar Jepang ke-126. Ia naik takhta sejak 1 Mei 2019, meneruskan ayahnya, Kaisar Akihito yang turun takhta pada 30 April 2019.

Naruhito dan Masako berkunjung ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Presiden Joko Widodo. Dijadwalkan kunjungan perdana tersebut berlangsung dari 17-23 Juni 2023.

"Saya sangat senang dapat berkunjung di tahun tonggak peringatan 65 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia dan peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN," ungkap Naruhito memulai jumpa pers, Kamis (15/6/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Jokowi-Iriana Bertemu Kaisar Jepang Naruhito-Permaisuri Masako

Naruhito mendapat kesan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dengan populasi dan skala ekonomi terbesar di ASEAN,

"Dan saya yakin Indonesia akan memainkan peran penting dalam masyarakat internasional. Ketika Kaisar dan Permaisuri mengunjungi Jepang sebagai tamu negara pada tahun 1991, mereka diperlakukan dengan keramahan yang hangat, dan dari waktu ke waktu mereka berbicara dengan mereka," katanya.

Diplomasi ikan mas

Kunjungan Naruhito ke Indonesia ini seolah melanjutkan jejak langkah sang ayah dalam membangun hubungan dengan Indonesia.

Dikutip dari Kompas.id, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko beserta rombongan berkunjung ke Indonesia pada 3 Oktober 1991. Mereka tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Keduanya dinantikan oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto yang telah menunggu di Istana Merdeka, Jakarta.

Penyambutan kenegaraan pun berlangsung dengan ditandai upacara kebesaran militer. Sebanyak 21 tembakan meriam dilepaskan.

Setelah itu, Akihito dan Michiko menyerahkan 50 ekor ikan mas silangan yang induknya berasal dari Indonesia kepada Soeharto dan Tien.

Sebagai balasannya, Soeharto menawarkan untuk memberikan ikan arwana kepada Akihito.

Ikan mas pemberian Akihito bermula ketika berkunjung ke Indonesia pada 1962.

Ketika itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko kagum ketika melihat ikan mas ras Kumpay saat berkunjung ke Istana Bogor.

Pada Oktober 1980, sebanyak 80 ikan mas ras Kumpay langsung didatangkan dari Bogor ke Jepang atas permintaan Pangeran untuk dikawinkan silang dengan ikan mas asli Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com