Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Sukarno dan Nasib Tatanan Dunia Barunya

Kompas.com - 06/06/2023, 15:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUKARNO, yang merupakan fajar sejarah Abad-20, memainkan peran penting dalam membentuk pandangan tentang Tatanan Dunia Baru.

Dia adalah salah satu tokoh utama dalam Gerakan Non-Blok, yang didirikan pada 1961 oleh negara-negara yang tidak ingin terlibat dalam Blok Barat (dipimpin Amerika Serikat) atau Blok Timur (dipimpin Uni Soviet) selama Perang Dingin.

Sukarno mengusulkan konsep “Dunia Ketiga” atau “Tiga Dunia” yang menggambarkan perpecahan dunia antara Blok Barat, Blok Timur, dan negara-negara berkembang yang berupaya mempertahankan kemerdekaan dan netralitas mereka.

Konsep ini bertujuan untuk menyatukan negara-negara dunia ketiga melalui prinsip-prinsip anti-kolonialisme, anti-imperialisme, anti-liberalisme, dan anti-neo-kolonialisme.

Sukarno juga memperjuangkan konsep “Manifesto Politik” yang ia sampaikan pada Sidang Umum PBB pada 1960.

Manifesto ini menyerukan persatuan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang masih terjajah, dan mengkritik imperialisme serta kolonialisme yang masih bercokol di dunia—bahkan hingga hari ini.

Dalam upaya menggagas tatanan dunia baru, Sukarno memainkan peran sentral dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diadakan di Bandung pada 1955.

Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara Asia-Afrika yang baru saja merdeka, dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi, politik, dan kebudayaan di antara negara-negara tersebut.

Sukarno juga memimpin dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, yang mencapai puncak pengaruhnya pada medio 1960-an dan 1970-an.

Gerakan ini bertujuan menjaga netralitas dan mempromosikan ketahanan nasional negara-negara Non-Blok di tengah ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.

Namun, setelah Sukarno digulingkan Jenderal Soeharto dari jabatannya pada 1967, arah politik Indonesia berubah drastis. Tatanan Dunia Baru yang diusulkannya mengalami perlambatan.

Penerusnya, Soeharto, lebih condong ke arah kebijakan luar negeri yang lebih pragmatis dan memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat.

Kendati demikian, warisan pemikiran dan peran Sukarno dalam mendorong tatanan dunia baru tetap kait mengait dalam sejarah Indonesia dan perjuangan negara-negara dunia ketiga untuk meraih kemerdekaan, memperkuat kerjasama Selatan-Selatan, dan melawan kolonialisme serta hegemoni dunia Barat.

Visi Sukarno tentang Dunia Kita

Tatanan Dunia Baru yang diidamkan Sukarno, dicirikan oleh visi dan cita-cita nasionalisme, anti-kolonialisme, perdamaian global, serta kesetaraan dan keadilan sosial.

Semasa hidup, ia adalah seorang nasionalis yang gigih dan percaya pada kemerdekaan dan kedaulatan semua bangsa.

Ia mendukung perjuangan kemerdekaan banyak negara kolonial di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, serta menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, yang bertujuan memperkuat posisi negara-negara Dunia Ketiga melalui netralitas dan solidaritas.

Terkait perlawanan menghalau kolonialisme, Sukarno turut menginspirasi banyak tokoh pemuda, yang kelak tampil sebagai pemimpin di negaranya masing-masing.

Dua di antara yang paling terkenal adalah, Nelson Mandela dan Che Guevara. Nelson bahkan menyempatkan diri hadir di Bandung, saat KAA 1955 digelar, semata ingin melihat Sukarno dari jarak dekat, dan menyerap energi besar perlawanannya pada penjajahan.

Pengaruh geopolitik Sukarno juga menghasilkan kemerdekaan negara, seperti di Maroko, Tunisia, Aljazair, dan Sudan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com